PSSI NTT Coret Ende sebagai Tuan Rumah ETMC, Muncul Turnamen Tandingan “Copa de Flores”

- Penulis

Minggu, 27 Juli 2025 - 07:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAMBAR : Tempat Lapangan sebagai wadah permainan Sepak Bola (Venus/SUARA UTAMA)

GAMBAR : Tempat Lapangan sebagai wadah permainan Sepak Bola (Venus/SUARA UTAMA)

SUARA UTAMA, Ende – Dunia sepak bola di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memanas. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi NTT resmi mencoret Kabupaten Ende sebagai tuan rumah El Tari Memorial Cup (ETMC) 2025 dan secara sepihak memindahkan lokasi ke Kota Kupang.

Keputusan ini tertuang dalam surat resmi PSSI NTT bernomor 313/PSSI-NTT/VII/2025, ditandatangani oleh Ketua PSSI NTT, Chris Mboeik, pada tanggal 24 Juli 2024.

Dalam surat tersebut, tercantum tiga alasan utama pemindahan lokasi turnamen:

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 PSSI NTT Coret Ende sebagai Tuan Rumah ETMC, Muncul Turnamen Tandingan “Copa de Flores” Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Efisiensi anggaran peserta,

2. Permintaan mayoritas anggota,

3. Situasi sosial politik di Kabupaten Ende yang disebut “kurang kondusif”.

Namun, alasan terakhir justru memicu kontroversi dan kemarahan publik.

Gelombang Protes dan Harga Diri Ende

Surat itu memantik gelombang protes dalam dua hari terakhir. Dari ruang-ruang pemerintahan hingga warung kopi, keputusan PSSI NTT menjadi buah bibir yang panas diperbincangkan.

Bupati Ende, Yosef Badeoda, menolak tegas tuduhan ketidakstabilan sosial politik. Ia menyebut keputusan tersebut tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga mencoreng martabat masyarakat Ende.

“Ende adalah rumah sepak bola NTT. Stabilitas sosial politik kami sangat terjaga. Ini tudingan ngawur dan tak pantas!” tegas Yosef.

Manajer Perse Ende, Mikel Badeoda, bahkan menyebut keputusan itu sebagai “penghinaan terang-terangan” terhadap Kabupaten Ende yang selama ini dikenal sebagai tuan rumah solid dalam sejarah ETMC.

Perlawanan Terbuka: Lahirnya Copa de Flores 2025

BACA JUGA :  TM Wisuda dan Khataman XXXIII Santri Al-Qur'an LPPTKA-BKPRMI Surabaya Berlangsung Lancar

Di tengah kemarahan yang meluas, muncullah gelombang solidaritas dan semangat baru. Sejumlah tokoh sepak bola, mantan pemain, hingga pengurus dari Flores Timur, Sikka, Ngada, dan Ende menyatakan komitmen untuk menggelar turnamen tandingan bertajuk “Copa de Flores 2025.”

Turnamen ini dirancang sebagai liga independen yang terbuka bagi seluruh tim di NTT. Menariknya, turnamen ini tetap akan digelar di Ende, pada Oktober 2025 — bulan yang sama dengan pelaksanaan ETMC resmi.

“Kalau PSSI NTT tidak percaya kami, biar kami buat liga sendiri. Copa de Flores adalah simbol perlawanan dan kebangkitan sepak bola Flores,” tegas salah satu inisiator, mantan pemain Perse Ende.

Di media sosial, dukungan terhadap Copa de Flores terus mengalir deras. Masyarakat melihatnya sebagai bentuk pembangkangan kreatif atas keputusan yang dianggap sepihak dan sarat kepentingan.

Rakyat Ingin Sepak Bola, Bukan Drama Elit

Tak sedikit yang menilai keputusan PSSI NTT sarat akan kepentingan politik dan permainan elit. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konferensi pers atau penjelasan terbuka dari pihak PSSI NTT. Hanya selembar surat resmi, tanpa dialog dan ruang klarifikasi publik.

“Kalau ETMC sudah jadi alat kepentingan elit, maka rakyat berhak membuat panggungnya sendiri,” tulis seorang aktivis olahraga lokal dalam akun Facebook-nya.

Masyarakat dan insan sepak bola NTT kini menunggu apakah suara mereka akan didengar – atau justru makin dibungkam.

Penulis : Severinus Je

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir
Berita ini 171 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Rabu, 3 Desember 2025 - 18:59 WIB

Rakor Berlangsung Khidmat, Persiapan HUT ke-22 Kabupaten Lebong Dimatangkan

Berita Terbaru