SUARA UTAMA, – Implementasi Kurikulum Merdeka secara terbatas dimulai pada Tahun 2021 di Sekolah Penggerak yang berada di 111 Kabupaten atau Kota. Pada Tahun 2022 dimulai Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Jalur Mandiri. Berdasarkan data Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), saat ini sudah hampir 70 persen Satuan Pendidikan di seluruh Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka Melalui Program Sekolah Penggerak SMK Pusat Keunggulan, dan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri. https://www.kemdikbud.go.id
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah progres penerapan kurikulum yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. https://bbgpjateng.kemendikbud.go.id
Implementasi Kurikulum Merdeka dapat dilakukan dengan cara: https://www.kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
* Menggunakan pendekatan diferensiasi yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa
* Menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk membuat Pembelajaran Lebih Interaktif
* Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yaitu mengembangkan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
* Mendorong Keterlibatan orang tua dan Komunitas dalam proses pendidikan
* Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri yaitu mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab
* Memberikan Kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal
Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan Empat (4) aspek Implementasi Kurikulum Merdeka beserta tahapannya sebagai pijakan capaian Program Sekolah Penggerak, yaitu :https://unusa.ac.id
1. Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah
2. Penggunaan Perangkat Ajar
3. Projek Profil Pelajar Pancasila
4. Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar
Konsep Implementasi Kurikulum Merdeka yaitu : https://indramayukab.kppd-jabar.org
1. Pembelajaran Berbasis Proyek, pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk belajar melalui eksplorasi proyek-proyek nyata yang relevan dengan kehidupan mereka. Ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi,
2. Pembelajaran Diferensiasi Guru diharapkan dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu siswa,
3. Pengembangan Profil Pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
4. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih Interaktif dan menarik,
5. Kurikulum yang Fleksibel Sekolah diberikan kebebasan untuk menyesuaikan Kurikulum sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal
6. Asesmen yang Menyeluruh, asesmen atau penilaian dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada hasil akademik, tetapi juga pada proses pembelajaran dan pengembangan karakter,
7. Keterlibatan Komunitas, Implementasi Kurikulum Merdeka mendorong keterlibatan orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan,
8. Pembelajaran Mandiri, siswa di dorong untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri,
9. Pelatihan dan Pengembangan Guru, Guru diberikan pilihan dan dukungan yang diperlukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Semoga dengan adanya pembahasan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, dapat menambah ilmu kita di dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Penulis : Andri Harahap, S.IP, SH
Editor : Tim Wartawan
Sumber Berita : Kemendikbud dan semua sumber