SUARA UTAMA, SIGLI – Petani sejatinya menjadi sebuah usaha yang menjanjikan jika dikelola dengan tepat, dimana pada dasarnya area pertanian di setiap daerah di Provinsi Aceh sangat potensial jika benar-benar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, sektor pertanian menjadi salah satu bidang usaha masyarakat dan menjadi peluang bagus jika mengikuti tekhnologi dan perkembangannya.
Wartawan Papua Silaturahmi dan Kerja Bakti di Kantor Suara Utama Yogyakarta
Muhammad Nur (33) misalnya, adalah salah satu anak muda Petani Milenial di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie kepada media ini pada Sabtu 18 Februari 2023 mengatakan bahwa area pertanian yang di kelola saat ini adalah sebenarnya untuk sekedar hobby saja, seiring waktu dia melihat bahwa hobby yang di kelolanya ternyata memberikan hasil dan nilai rupiah yang fantastis. “sebenarnya ini saya lakukan iseng-iseng aja, awalnya saya melihat, kenapa beli sayur aja harus ke pasar. Padahal di kampung kita memiliki luas lahan yang luas, kenapa tidak kita gunakan untuk bertani. Makanya saya mencoba menyalurkan hobby saya untuk bertani menggunakan pola sistem hydroponic di halaman depan rumah saya. Ini sudah saya lukukan beberapa tahun yang lalu”, ungkapnya seraya tersenyum lebar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut M. Nur menyampaikan banyak potensi dan mamfaat yang diperoleh jika di dilakukan dengan fokus dan serius, “buktinya aja saya sendiri dengan bukan lulusan pertanian saja mampu melakukan budidaya pertanian apalagi, bagi petani yang lulusan pertanian”, tuturnya selaku lulusan teknik elektro di salah satu universitas terkemuka di Aceh.
Dan alhamdulillah dari hobby yang ditekuninya selama ini menjadi sebuah peluang untuk berinvestasi pada lahan yang lain tentunya tidak terlepas dari mitigasi resiko yang akan dihadapi nantinya,” dan sekarang saya sudah berani menyewa lahan masyarakat di pinggir jalan untuk usaha saya ini. Saya persilahkan masyarakat untuk memanen sindiri hasil sayurnya, dan mereka khususnya ibu-ibu sangat puas dengan budidaya sayur yang saya kelola”, tuturnya seraya menjelaskan strategi pemasaran kepada media ini.
Salah satu strategi yang di sampaikan adalah dengan cara memilih lahan yang tepat, salah satunya adalah lahan yang dekat dengan pinggir jalan raya, supaya masyarakat atau pelanggan yang berlalu-lalang bisa melihat langsung. Disisi lain beliau juga mengharapkan ada juga petani lain yang mau mengikuti jejaknya dan beliau juga siap membantu, mengawal dan memberikan solusi yang tepat jika mengalami kendala dalam berbudidaya nantinya, sambungnya.
Dilokasi terpisah di desa yang sama, Media Suara Utama ID juga sempat mewawancarai Muhammad Amin alias Cek Min (53) bersama anggota kelompok nya M. B A juga mulai merasakan hasil usaha nya di bidang pertanian, dari hasil mempelajari pendekatan program pertanian memanfaatkan lahan skala kecil atau Low External Input Susteinable Agriculture (LEISA), kelompoknya melakukan penanaman bawang, cabe dan terong dengan menggunakan teknologi penyiraman menggunakan selang Drip, “teknologi ini kami gunakan untuk efektivitas waktu kerja, dan memudahkan dalam mengontrol ketersediaan air untuk tanaman kami, kedepan kami akan buka perluasan lahan lagi di kebun kami seluas 2 Ha, kami berharap usaha kami ini bisa mendukung program pemerintah dalam menekan inflasi bidang pangan, ini usaha-usaha kami untuk membantu pemerintah juga bagi masyarakat sekitar, supaya mudah dan tidak tergantung dari daerah lain seperti sayuran dan kebutuhan pertanian lainnya, harapan kami, pemerintah serius dalam membantu petani, baik disegi pendampingan maupun modal usaha, jangan cuma bidang lain yang di liat, kami petani sangat pantas diperhatikan, “pangkas nya”. Salam Petani.