SUARA UTAMA, MERANGIN – Pembangunan MCK yang ada di Pondok Pesantren Nurul Ath’Fal, Desa Simpang Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, di bawah pimpinan Ustad Ma’awiah (Bujang) ini mendapat sorotan dari Lembaga Swadaya Masyarakat HAM Kabupaten Merangin.
Pasalnya pembangunan yang dianggarkan dengan jumlah fantastis tersebut, diduga tak dikerjakan dengan baik, karena sejak di bangun dibangun pada beberapa tahun lalu, MCK tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh para Santri, sehingga bisa dibilang pembangunan tersebut mubazir oleh karena tidak memiliki asas manfaat.
Maka dari itu Ketua LSM HAM Kabupaten Merangin Larisman Sinaga, meminta agar Kejaksaan (Kejari Merangin), untuk menyelidiki akan pembangunan MCK tersebut, karena diduga banyak kejanggalan dan kecurangan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menurut informasi anggaran untuk pembangunan MCK tersebut mencapai Rp.200 juta, namun ternyata tidak selesai, kami menduga ada Mark-Up dalam pelaksanaan pembangunan MCK tersebut, maka dari itu kami meminta agar pihak Kejari dan instansi berkompeten lainnya untuk menyelidiki akan proses pembangunan MCK, jangan sampai ada uang negara yang dirugikan,” kata Larisman.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia mengalokasikan bantuan miliaran rupiah untuk pembangunan sarana sanitasi dan MCK di beberapa pondok pesantren (ponpes) yang ada di seluruh indonesia tanpa terkecuali di Kabupaten Merangin provinsi Jambi, sejak tahun 2021 lalu.
Tujuan pembagunan sanitasi dan MCK sebagai upaya meningkatkan kebersihan lingkungan di pondok pesantren tersebut
Kepada media ini salah satu keluarga pendidik di Pesantren ini mengatakan jika bangunan MCK tersebut memang tidak berfungsi karena pengerjaannya berhenti di tengah jalan.
“Ya bang, kalau tidak salah bangunan Sanitasi dan MCK itu bantuan dari pemerintah anggarannya yang 200 juta itu, tapi entah kenapa bangunannya tidak selesai dan sampai sekarang tidak berfungsi, bahkan informasi nya tukang yang mengerjakan bangunan itu juga tidak di bayar, entah lah bang apa kendalanya kami kurang paham, yang jelas bangunan itu sangat mubazir, coba dulu di buat bangun lokal saja malah bermanfaat daripada bangunan mangkrak seperti itu,” Demikian ucapnya
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama