Dam Betuk Porak-Poranda Akibat PETI, Warga Geram Lapor ke Polda Jambi!

- Penulis

Rabu, 5 November 2025 - 06:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Merangin– Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) kian menggila di wilayah Dam Betuk, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Kawasan yang dulunya menjadi kebanggaan masyarakat karena berfungsi sebagai sumber air persawahan sekaligus objek wisata kini hancur total akibat ulah para penambang emas ilegal.

Dari pantauan media ini di lapangan, terlihat jelas puluhan rakit dompeng beroperasi di sepanjang aliran Dam Betuk. Suara deru mesin menggema siang dan malam tanpa henti, mengguncang ketenangan desa. Air yang dulu jernih kini berubah menjadi pekat kecokelatan, sementara tebing dan dasar dam berubah menjadi kubangan lumpur yang luas.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi warga sekitar. Salah seorang warga Tabir Lintas yang enggan disebutkan namanya, sebut saja Mr, mengaku sudah tidak tahan lagi melihat kerusakan lingkungan akibat maraknya PETI tersebut. Ia pun akhirnya melaporkan langsung aktivitas tersebut ke Polda Jambi.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dam Betuk Porak-Poranda Akibat PETI, Warga Geram Lapor ke Polda Jambi! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ya, hari ini tanggal 4 November 2025, saya resmi membuat laporan ke Kapolda Jambi terkait aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah Dam Betuk,” ujar Mr kepada media ini.

“Kami berharap Polda Jambi melalui Ditreskrimsus segera turun tangan dan menindak tegas para pelaku PETI itu. Berdasarkan pantauan kami, ada sekitar 60 set dompeng rakit yang beroperasi di Dam Betuk,” tegasnya.

Laporan resmi tersebut kini telah diterima oleh pihak kepolisian dengan rincian:

✅ Laporan Anda telah diteruskan dan dalam proses!

🆔 Nomor: LAP-20251104-949AD

📝 Jenis: Pengaduan

📝 Perkara: PETI

📅 Tanggal: 04-11-2025 23:26

📌 Ditangani oleh: DITRESKRIMSUS POLDA JAMBI

Menurut Mr, pihak kepolisian telah memberikan tanggapan dan memintanya untuk memantau perkembangan laporan melalui layanan resmi yang tersedia. Namun ironisnya, meski laporan sudah masuk, aktivitas PETI di Dam Betuk belum juga berhenti.

BACA JUGA :  Nah, PETI Gunakan Alat Berat Milik 'Saring' Bebas Kuasai Lahan di Desa Rasau B2

“Beberapa hari sempat berhenti karena kabarnya mau ada razia besar-besaran, bahkan pihak kecamatan sudah datang. Tapi tak lama setelah itu, para penambang kembali beraksi, malah lebih ramai dari sebelumnya. Seolah mereka kebal hukum,” ungkap seorang warga setempat.

Padahal, Dam Betuk dibangun oleh pemerintah daerah untuk kebutuhan irigasi sawah dan juga dijadikan objek wisata alam yang ramai dikunjungi masyarakat. Kini, dam yang dulunya menjadi sumber air dan keindahan alam berubah menjadi pemandangan muram akibat keserakahan manusia.

Warga menilai lemahnya penegakan hukum membuat para pelaku PETI semakin berani. Apalagi lokasi Dam Betuk tidak jauh dari jalan utama dan pusat Kota Bangko, sehingga sangat mudah dijangkau aparat.

“Kalau aparat mau bertindak, lokasinya mudah. Dari kota pun tidak jauh. Tapi nyatanya sampai sekarang tak ada tindakan nyata. Ini jelas ada yang tidak beres,” ujar seorang tokoh masyarakat Tabir Lintas.

Masyarakat berharap Polda Jambi, khususnya Ditreskrimsus, tidak hanya menerima laporan, tetapi benar-benar turun ke lapangan dan menindak tegas para pelaku. Mereka juga meminta pihak kecamatan, desa, dan pemerintah kabupaten tidak tutup mata terhadap kerusakan alam yang semakin parah.

“Kerusakan dam ini sudah keterlaluan. Air jadi keruh, dan lingkungan rusak total. Kalau dibiarkan, habislah Dam Betuk,” tegas warga dengan nada geram.

Kini, publik menunggu bukti nyata dari aparat penegak hukum. Apakah laporan warga terkait aktivitas PETI di Dam Betuk akan benar-benar ditindaklanjuti, atau justru dibiarkan hingga kerusakan alam semakin parah dan tak bisa diperbaiki lagi?

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir
Berita ini 200 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Rabu, 3 Desember 2025 - 18:59 WIB

Rakor Berlangsung Khidmat, Persiapan HUT ke-22 Kabupaten Lebong Dimatangkan

Berita Terbaru