Aksi Kamisan Kalimantan Selatan : Menolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Banjarmasin, 23 Mei 2025— Solidaritas mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Kamisan Kalimantan Selatan kembali turun ke jalan hari ini, tepat 28 tahun setelah tragedi kelam yang mengguncang kota Banjarmasin pada 23 Mei 1997. Mereka berdiri di ruang publik sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap diam dan pembiaran negara atas tragedi yang dikenal sebagai Jumat Kelabu.

Tragedi berdarah yang terjadi menjelang pemilu 1997 itu menelan ratusan korban jiwa dan melukai ribuan lainnya. Kota Banjarmasin saat itu berubah menjadi medan kekerasan, namun hingga kini, tak satu pun pelaku dibawa ke meja hijau. Negara dinilai gagal mengungkap kebenaran secara menyeluruh dan memberikan pertanggungjawaban hukum yang adil.

kamisan 3 Aksi Kamisan Kalimantan Selatan : Menolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Aksi Kamisan Kalimantan Selatan : Menolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami hadir hari ini bukan untuk seremonial, tapi sebagai pengingat bahwa tragedi ini belum selesai. Ini adalah luka lama, luka sejarah yang tidak bisa ditutup-tutupi,” ujar Muhammad Kahfi, Orator pada Aksi Kamisan Kalimantan Selatan.

BACA JUGA :  Ajak Mahasiswa Terjun Langsung, MKU Universitas Lampung Adakan KKL di SMK Darul Falah

kamisan 1 Aksi Kamisan Kalimantan Selatan : Menolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Aksi ini juga menjadi suara tuntutan terhadap negara agar segera membuka fakta utuh tanpa sensor terkait tragedi Jumat Kelabu. Aksi ini menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah hasil rekayasa atau manipulasi sejarah, melainkan kenyataan pahit yang harus diakui dan direspons secara adil.

Aksi Kamisan Kalimantan Selatan menekankan tiga poin utama sebagai bentuk tuntutan:

  1. Pengungkapan kebenaran atas seluruh kronologi dan aktor-aktor yang terlibat dalam tragedi.

  2. Pertanggungjawaban hukum, terutama terhadap pihak-pihak yang diduga melakukan kekerasan, aparat yang membiarkan, serta elite politik yang diuntungkan dari kekacauan tersebut.

  3. Pemulihan menyeluruh bagi seluruh korban, termasuk keluarga korban, melalui pernyataan resmi negara, permintaan maaf, serta kompensasi yang layak.

Hingga hari ini, kasus Jumat Kelabu masih belum mendapatkan tempat dalam agenda penegakan HAM di Indonesia secara serius. Aksi ini menjadi simbol bahwa memori masyarakat tak akan padam, dan desakan terhadap keadilan akan terus disuarakan.

Penulis : Muhammad Rizky Fadirubun

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik
Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus
Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi
FES 2025 Dorong Kolaborasi Positif Generasi Muda Lewat Sport, Expo, dan SEKSOS
Oknum BRI Unit Banyuanyar Bungkam, Diduga Tidak Profesional Karepe Dewe
Berita ini 121 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:13 WIB

Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:54 WIB

FES 2025 Dorong Kolaborasi Positif Generasi Muda Lewat Sport, Expo, dan SEKSOS

Jumat, 12 Desember 2025 - 14:25 WIB

Oknum BRI Unit Banyuanyar Bungkam, Diduga Tidak Profesional Karepe Dewe

Berita Terbaru

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB