Suarautama.id-Bandung,Semasa sekolah, siswa diajarkan jika Bumi mengelilingi Matahari. Akan tetapi, lembaga Antariksa Amerika NASA mengatakan sebaliknya.
NASA menuturkan jika diagram dan animasi yang menunjukkan orbit planet-planet sedikit menipu, atau lebih tepatnya, terlalu menyederhanakan. Faktanya, terdapat konsep penting bernama barisenter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun Matahari adalah objek terbesar di Tata Surya, dengan massa sekitar 1.048 kali massa Jupiter, gravitasi adalah jalan dua arah. Sama seperti Bumi yang memberikan tarikan gravitasi pada manusia, manusia juga memberikan tarikan gravitasi yang jauh lebih kecil pada Bumi.
“Hukum ketiga Kepler menjelaskan hubungan antara massa dua objek yang saling berputar mengelilingi satu sama lain dan penentuan parameter orbit,” jelas NASA dikutip dari IFL Science, Jumat (13/9/2024).
“Pertimbangkan bintang kecil yang mengorbit bintang yang lebih masif. Kedua bintang sebenarnya berputar mengelilingi pusat massa yang sama, yang disebut barisenter. Hal ini berlaku tanpa memandang ukuran atau massa masing-masing objek yang terlibat. Mengukur gerakan bintang di sekitar barisenter dengan planet masif adalah salah satu metode yang telah digunakan untuk menemukan sistem planet yang terkait dengan bintang-bintang yang jauh,” sambungnya.
Penjelasan Barisenter
Untuk menyederhanakannya, bisa dikatakan bahwa planet-planet mengorbit Matahari. Akan tetapi, barisenter objek-objek tata surya biasanya berada di dekat Matahari.
Mengingat bahwa barisenter tersebut menyediakan massa paling banyak, tetapi berkat orbit dan pengaruh raksasa gas planet Jupiter dan Saturnus, barisenter jarang benar-benar berada di dalam Matahari. Akibatnya, Bumi saat ini tidak mengorbit suatu titik di dalam Matahari, karena barisenter berada di luarnya. Bumi mengorbit titik itu di luar angkasa, bukan Matahari.
“Planet mengorbit Matahari secara umum,” jelas James O’Donoghue, astronom planet dan komunikator sains.
“Tetapi secara teknis mereka tidak mengorbit Matahari sendirian karena pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter berarti planet harus mengorbit titik baru di ruang angkasa,” sambungnya.
Ia mengkonfirmasi jika planet mengorbit Matahari, tepatnya pusat matahari. Akan tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
“Sangat jarang bagi pusat massa tata surya untuk sejajar dengan pusat Matahari,” ungkapnya.
Hal yang sama berlaku untuk objek yang lebih kecil, seperti planet dan bulannya. Bumi dan Bulan mengorbit suatu titik sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi, meskipun ini berubah seiring Bulan bergerak semakin jauh dari Bumi.
Penulis : Angga mubarok hanura
Sumber Berita : Nasa IFL science