“Bakar Semangat, Bukan Bakar Kilang: Bongkar Gurita Mafia Migas di Indonesia

- Penulis

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta, 3 Oktober 2025 –
Isu kebakaran kilang minyak kembali memantik sorotan tajam terhadap tata kelola energi nasional. Di tengah kebutuhan energi yang terus meningkat, Indonesia masih bergantung pada impor BBM karena produksi dalam negeri belum mencukupi. Kondisi ini dinilai memberi ruang lebar bagi praktik mafia migas yang semakin merajalela.

📌 Fakta Kapasitas dan Kebutuhan Energi

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 “Bakar Semangat, Bukan Bakar Kilang: Bongkar Gurita Mafia Migas di Indonesia Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia memiliki 8 kilang minyak utama dengan kapasitas produksi gabungan sekitar 1,203 juta barel per hari.

Konsumsi nasional mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari, artinya terdapat defisit ±400 ribu barel per hari yang harus dipenuhi dengan impor.

Produksi minyak mentah nasional terus menurun, dari lebih 1,5 juta barel per hari pada akhir 1990-an menjadi hanya sekitar 600–700 ribu barel per hari dalam beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, sejak tahun 2006 Indonesia resmi menjadi net-importer minyak dan BBM.

📌 Hambatan Pembangunan Kilang

Sejumlah rencana pembangunan kilang baru (refinery development) belum terealisasi optimal.

Kritik muncul dari pemerintah dan DPR terkait lambatnya langkah BUMN energi dalam memperluas kapasitas kilang.

Salah satu contoh adalah penolakan skema Build-Operate-Transfer (BOT) dari investor asing yang dianggap dapat mempercepat pembangunan kilang, namun terkendala pada sisi regulasi dan keputusan korporasi.

BACA JUGA :  Kafilah Santri Jawa Timur Berangkat dengan Semangat Berprestasi Menuju FASI XII Nasional di Bekasi

📌 Dugaan Mafia Migas

Pengamat menilai adanya “gurita mafia migas” yang menguasai rantai pasok energi, mulai dari impor, distribusi, hingga proyek infrastruktur.

Mafia migas dituding mampu memengaruhi kebijakan, mengatur tender, dan mengambil keuntungan dari selisih harga impor serta distribusi BBM bersubsidi.

Kondisi ini diperburuk dengan dugaan keterlibatan oknum di berbagai lembaga, termasuk aparat pemerintah, legislatif, maupun perusahaan negara.

📌 Seruan Reformasi

Pemerintah didorong untuk:

1. Melakukan audit menyeluruh terhadap rantai distribusi migas dari hulu ke hilir.

2. Mempercepat pembangunan kilang baru untuk mengurangi ketergantungan impor.

3. Memperketat pengawasan subsidi energi agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan mafia.

4. Menindak tegas oknum yang terbukti terlibat dalam praktik mafia migas melalui jalur hukum tanpa pandang bulu.

 

Kesimpulan:
Kemandirian energi adalah syarat mutlak bagi kedaulatan nasional. Alih-alih membiarkan mafia migas bermain di balik layar, semua pihak harus bersatu membakar semangat reformasi sektor energi—bukan membakar kilang minyak yang justru merugikan rakyat.

Penulis : Ziqro fernando

Editor : Ziqro fernando

Sumber Berita : Tim wartawan

Berita Terkait

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis
Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung
Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 
Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025
The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 
Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 
Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan
Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 21:28 WIB

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis

Sabtu, 8 November 2025 - 20:27 WIB

Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung

Sabtu, 8 November 2025 - 13:19 WIB

Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 

Sabtu, 8 November 2025 - 13:03 WIB

Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025

Sabtu, 8 November 2025 - 09:02 WIB

Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 

Jumat, 7 November 2025 - 17:03 WIB

Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan

Kamis, 6 November 2025 - 15:24 WIB

Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia

Kamis, 6 November 2025 - 09:45 WIB

Pasar Saham AS Diprediksi Naik Moderat di 2025, Didukung Pertumbuhan Laba dan Inovasi AI

Berita Terbaru