SUARA UTAMA. Apabila kita sedang membaca suatu media massa baik cetak, elektronik maupun online pada satu halaman atau ruangan tertentu, kita sering membaca ada sebuah tulisan dengan judul tajuk rencana atau editorial. Selintas apabila kita lihat tidak beda jauh dengan sebuah opini artikel atau surat pembaca. Karena isinya terdapat tulisan yang membahas tentang suatu topik tertentu. Namun apabila kita telisik lebih jauh biasanya diatas atau dibawah sering dicantumkan keterangan redaksi. Hal ini menjelaskan pada kita bahwa tulisan editorial biasanya di tulis oleh tim redaksi termasuk didalamnya pimpinan redaksi.
Secara umum editorial adalah pandangan atau sikap suatu media massa terhadap suatu isu aktual yang sedang terjadi. Dalam pandangan tersebut dasarnya dari fakta-fakta berita yang akan ditampilkan, dianalisa dan diberikan suatu pandangan secara menyeluruh atas nama medianya.
Biasanya pandangan editorial ini akan membentuk suatu opini publik yang akan diterima, dibaca dan dipahami oleh masyarakat. Secara ideal opini publik ini tentunya akan memberikan daya pengaruh pada masyarakat apabila prinsip dasar dalam pemberitaannya mengacu pada UU 40 tahun 1999, kode etik jurnalistik dan pedoman media siber. Artinya data-data yang ditampilkan dalam editorial adalah fakta-fakta objektif, imparsialitas dan keberimbangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut selaras dengan pendapat Kosasih (2014) menjelaskan, teks editorial diartikan sebagai kolom di surat kabar yang memuat tanggapan terhadap peristiwa tertentu. Bentuk tanggapan yang dituliskan redaksi bisa berbentuk kritikan, dukungan, cemoohan dan pujian. Dimana editorial ini selalu hadir bersama berita yang akan diangkat dalam surat kabar tersebut.
Uraian diatas dapat dipahami bahwa, ketika kita berbicara tentang media massa kita akan berbicara tentang tajuk rencana atau editorial, sebagai pandangan yang mewakili suatu media massa terhadap isu-isu aktual, fenomenal maupun kontroversial. Berdasarkan pemberitaan-pemberitaan yang akan ditayangkan, hal yang menjadi catatan pandang dalam editorial ini adalah, penegasan sikap yang diposisikan oleh redaksi media massa untuk selalu netral, sehingga akan terlihat profesionalismenya ketika memberikan tanggapan terhadap suatu isu.
Hal ini wajib diketahui oleh masyarakat mengenai keberadaan media massa ketika menjalankan fungsi-fungsinya. Editorial merupakan representasi suatu media massa, editorial menggambarkan keberadaan suatu media massa secara utuh, apakah tetap dalam koridornya sebagai media massa yang profesional dan selalu berkerangka landasan dasar pada UU 40 th 1990, kode etik jurnalistik, pedoman media siber, atau sebaliknya terpolarisasi pada kepentingan-kepentingan tertentu.
Aspek – aspek berpengaruh pada editorial
Media massa adalah lembaga sosial dengan fungsi informasi, edukasi, hiburan dan kontrol bertujuan untuk memberikan pencerahan dan penguatan bagi masyarakat. Sebagai suatu lembaga tentunya media massa bukanlah lembaga yang steril dari berbagai kepentingan. Banyak aspek yang harus di sikapi dengan baik oleh para pengelola media massa, jangan sampai keberadaan media massa terintervensi oleh kepentingan-kepentingan tertentu, yang akhirnya akan memberikan luaran informasi sebaliknya membuat masyarakat bingung, terjebak dengan informasi berupa penggiringan opini tertentu.
Beberapa aspek yang tidak bisa dipisahkan dengan media massa yang akan berpengaruh pada saat editorial disampaikan pada publik adalah, kepentingan pemilik. Terkadang kepentingan pemilik pada situasi tertentu dapat memberikan pengaruh pada para pengelola media untuk memberikan nilai-nilai ideologi pemilik. Hal ini sering kita lihat pada saat pesta demokrasi. Dimana media massa yang dimiliki oleh pemilik yang berafiliasi dengan kekuatan politik tertentu, akan tergambarkan baik dalam reportase berita maupun dalam editorialnya.
Kepentingan pemerintahpun merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh pada tampilan editorial suatu media massa, melalui tekanan politik agar media massa mendukung kebijakan pemerintah. Lainnya adalah kelompok kepentingan organisasi non pemerintah, perusahaan pemasang iklan. Inipun menjadi bagian yang dapat berpengaruh pada tampilan editorial, melalui lobi-lobi atau tekanan groupnya (pressure group)
Keajegan Editorial
Redaksi mewakili tanggung jawab besar untuk menjaga independensi dan integritas media massa. Untuk menghadapi pengaruh atau tekanan dari pemilik, pemerintah dan kelompok kepentingan. Redaksi harus tetap beracuan pada kode etik jurnalistik, salah satunya adalah independensi artinya tidak memihak pada siapapun. Keputusan redaksi harus berdasarkan pada fakta dan kepentingan publik, bukan pada tekanan pihak luar.
Ruang bagi semua sudut perlu diprioritaskan oleh redaksi artinya siapapun dapat mengisi pada media massa dan diperlakukan secara adil selama terkait dengan kepentingan publik. Editorial disajikan secara seimbang tanpa memihak pada kepentingan tertentu. Selain itu harus ada pemisahan ruang redaksi dengan ruang-ruang lainnya yang tidak berhubungan dengan jurnalisme. Keputusan redaksi konsisten pada idealisme prinsip jurnalisme yang professional dan menapikan kepentingan komersial, yang akan meruntuhkan nilai-nilai idealisme.
Penulis : Agus Budiana, Mengabdi pada Suara Utama.