Suara Utam.id. Masjid Keramat yang berada di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci, Jambi, adalah peninggalan sejarah yang sangat berharga. Masjid ini didirikan pada abad ke-18 dan telah melalui berbagai bencana besar, termasuk kebakaran hebat pada tahun 1903 dan 1939, serta gempa bumi dahsyat pada 1942.
Meskipun bencana-bencana tersebut meluluhlantakkan daerah sekitarnya, Masjid Keramat tetap berdiri kokoh, menjadikannya simbol kuat ketahanan dan keyakinan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebakaran pertama yang terjadi pada tahun 1903 dipicu oleh serangan serdadu Kompeni Belanda yang baru datang ke Kerinci. Setelah perlawanan sengit antara warga lokal dan penjajah, desa tersebut dibakar, namun Masjid Keramat yang saat itu masih berbahan kayu, tetap utuh. Keajaiban ini kembali terulang saat masa pendudukan Jepang dan saat gempa besar mengguncang desa pada tahun 1942.
Untuk menjaga keberadaannya, pemerintah kolonial Belanda melakukan renovasi pada masjid ini, menggantikan kayu dengan bahan yang lebih kuat seperti tembok dan marmer. Hingga saat ini, Masjid Keramat telah diakui sebagai situs sejarah yang dilindungi, dan menjadi bagian dari warisan budaya Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi.
Pengunjung yang datang ke masjid ini akan terpesona dengan desain arsitektur tradisionalnya, terutama atap berbentuk limas dan tiang utama yang menonjol di bagian tengah. Kaligrafi Al-Qur’an yang elegan menghiasi bagian atas dinding masjid, dan beduk antik berukiran indah memberikan sentuhan kemegahan tersendiri.
Meskipun keindahan masjid ini terkadang tertutup oleh deretan rumah penduduk di sekitarnya, hal tersebut tidak mengurangi maknanya sebagai simbol keajaiban dan keteguhan bagi masyarakat Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci.