SUARA UTAMA, Sukabumi – Pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting diperhatikan oleh orang tua khususnya bagi mereka yang memiliki Balita yang sudah masuk dalam proses pembelajaran sebagai Peserta Didik di PAUD.
Hal tersebut juga disampaikan Sheila Nurfani Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) bahwa pertumbuhan dan perkembangan peserta didik saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
“Kedua proses ini saling bergantung satu sama lain dan dapat menjadi fondasi anak untuk memulai menjelajahi dunia,” tutur Sheila kepada redaksi pada Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BACA JUGA : Baru 1,5 Jam Ujicoba Contraflow Distop, Warga Palembang Keluhkan Kemacetan Justru Semakin Parah
Sheila juga mengungkapkan pertumbuhan pada anak usia 4 tahun yang mengikuti PAUD meliputi peningkatan ukuran fisik hingga bentuk tubuh. Hal ini ini dapat dievaluasi melalui pengukuran tinggi, berat badan serta lingkar kepala anak.
“Penilaian ini penting untuk memastikan bahwa anak tumbuh dengan baik dan sesuai dengan standar perkembangan yang diharapkan untuk usianya,” lanjutnya.
Sedangkan Yunisha Agilia Putri menyampaikan jika pertumbuhan bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan bersofat kualitatif yang mengacu pada peningkatan kualitas fungsi seperti perubahan dalam cara organisme berfungsi serta menunjukkan kematangan biologis.
“Kita bisa melihat dalam perkembangan anak dalam kemajuan kemampuan kognitif, emosional dan motorik yang mencerminkan kematangan dan fungsi yang lebih kompleks,” ujar Mahasiswi UMMI yang biasa disapa Yunisha.
BACA JUGA : KKN Universitas Kuningan Disambut Meriah Warga Desa Malongpong. Ini Harapannya
Ia menjelaskan bahwa Perkembangan bagi anak PAUD berusia 4 tahun adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai aspek penting dalam kehidupan mereka.
“Ada aspek fisik, aspek sosial-emosional, aspek kognitif dan aspek motorik yang saling berkaitan dan membentuk dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat dan seimbang,” tuturnya.
Selanjutnya Desi Wulandari menerangkan bahwa ada empat acuam dalam menilai perkembangan anak usia dini.
“Yaitu melalui bahasa, atau kemampuan berbicara dan mengikuti perintah, lalu gerakan motorik halus seperti memotong dan menulis,” ujar Desi.
BACA JUGA : Banjir Halmahera Tengah, Puluhan Pengungsi Desa Lukolamo Diungsikan di Gedung Utama Kodim 1512/Weda
“Tidak hanya itu, kita juga bisa menilai dengan gerakan motorik kasar seperti berjalan dan berlari, juga dapat menilai dengan tingkah laku dan kepribadian melalui sosialisasi dan interaksi dengan lingkungannya,” lanjut Desi yang juga bagian dari Mahasiswi UMMI.
Ia menerangkan bahwa di usia 4 tahun, anak telah mencapai tahap perkembangan yang relatif stabil dan mulai menunjukkan kemampuan yang lebih kompleks.
Erna Fartilah salah satu Mahasiswi UMMI dalam keterangannya mengatakan bahwa untuk mengamati tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan metode observasi.
“Hal ini sudah diterapkan di salah satu PAUD yaitu KB Melati 6 di Desa Panumpbangan, Kabupaten Sukabumi,” ujar Erna
BACA JUGA : Penegakan Hukum Lemah, PETI Makin Menggila di DAM SESAH Kabupaten Merangin
Biasanya dalam proses observasi, para pendidik menggunakan buku catatan DDTK atau Deteksi Dini Tumbuh Kembang.
“Buku tersebut membantu pendidik dalam mengidentifikasi indikator perkembangan yang penting seperti kemampuan bahasa, kognitif, motorik dan sosial-emosional,” katanya.
“Dengan data yang akurat dan tersruktur, pendidik dapat membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam mendukung perkembangan peserta didik,” lanjut Erna kepada redaksi.
Terakhir, Elnawati Dosen Konseling PAUD UMMI menekankan peran orang tua dan guru menjadi sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak usia 4 tahun.
“Seorang Ibu berperan utama dalam memberikan stimulasi yang tepat melalui berbagai aktivitas yang merangsang semua perkembangan,” tutur Elna.
BACA JUGA : Pengesahan Warga Baru PSHT Tingkat 1 Cabang Lampung Utara-Pusat Madiun
“Bahkan dengan dukungan dan bimbingan seorang ibu, anak-anak dapat belajar berinteraksi dengan orang lain dengan mengembangkan kepercayaan diri dan membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran di masa depan,” tutupnya.