SUARA UTAMA, Nabire – Kondisi Gawat Darurat yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) seperti di daerah Kabupaten Intan Jaya yang rawan konflik membutuhkan penanganan khusus, seperti pasien yang berhenti nafas,stroke dan jantungan.
Hal ini sampaikan Direktur RSUD kabupaten Intan Jaya, Kristianus Tebai, S.KM; M.Kes dalam sambutan pada kegiatan pembukaan Pelatihan Basic life Support (BLS), Provider Course Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS), Early Warning Score (EWS) dan Code Blue Managemen Workshop hari ini,Jumad,(19/05/2023) di Aula Akper,Nabire,Papua Tengah.
Sebagai Direktur RSUD, Kristianus Tebai mengharapkan kerja sama yang baik dalam penanganan pasien gawat darurat di lembaga yang dipimpinnya saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena pasien di daerah Intan Jaya butuh penanganan khusus,maka harus membutuhkan kerja tim yang kompak setelah mengikuti pelatihan ini.Sehingga dapat menanggani kasus gawat darurat dengan maksimal oleh dokter dan para Nakes RSUD Sugapa”,ujarnya.
“Saya mohon kepada Bupati kabupaten Intan jaya juga Kepala dinas Kesehatan agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dapat dukung aga dapat dilanjutkan setiap tahun”,harap Tebai.
Turut hadir dalam pembukaan pelatihan ini PJ.Bupati Kabupaten Intan Jaya yang mewakili Asisten II Setda , Arles Manik, M. Si, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Nabire, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Intan Jaya, Musa Kobogau, S.E, juga Tim Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) kabupaten Nabire
Sebelum membuka kegiatan Asisten II Setda mewakili PJ.Bupati Kabupaten Intan Jaya mengapresiasi Kegiatan Pelatihan yang akan berlangsung ini.Karena menurutnya dengan pelatihan seperti ini dapat mengurangi terjadinya resiko beberapa penyakit gawat darurat.
“Berharap setelah ikut kegiatan ini,peserta harus siap menangani pasien yang membutuhkan pertolongan. Apalagi berkaitan dengan penyakit jantung,stroke dan penyakit lain yang butuh penanganan cepat dan tepat”, tuturnya
Lebih lanjut PJ.Bupati Intan Jaya melalui Asisten II Setda mengharapkan agar perluh adanya inovasi baru demi pengembangan pelayanan kesehatan di daerah kabupaten Intan jaya.
“Kegiatan pelatihan ini adalah salah satu inovasi yang dilakukan pihak RSUD Sugapa.Sehingga peserta yang ikut kegiatan ini setelah dibekali dengan pelatihan,akan kembali ke tempat tugas untuk tangani pasien yang gawat darurat dan harus kerja ektra”,harapnya
“Umur Kabupaten Intan Jaya yang masih muda ini,kita semua diajak untuk kerja sesuai bidang masing-masing dengan penuh kasih demi kesejahteraan masyarakat di daerah kita”,tutupnya.
Kegiatan pelatihan yang dilakukan RSUD Sugapa bekerja sama dengan Tim HIPGABI kabupaten Nabire,Provinsi Papua Tengah dibuka dengan resmi oleh PJ.Bupati Kabupaten Intan Jaya yang diwakili Asisten II Setda, Arles Manik, M.Si pada pukul 09:30 yang disaksikan oleh 40 peserta pelatihan yang terdiri dari tenaga dokter,Nakes RSUD Sugapa dan tim PMI Kabupaten Intan Jaya.