SUARA UTAMA. Opinion leader adalah seseorang yang mempunyai pengaruh besar dilingkungan masyarakat. Keberadaannya sangat dibutuhkan terutama yang terkait dengan informasi-informasi yang bersumber dari media massa, bahkan sekarang dari media sosial. Keberadaan opinion leader ini sangat menentukan kehidupan situasi dan kondisi masyarakat. Ketika muncul persoalan-persoalan yang akan mengganggu lingkungan, biasanya masyarakat akan mencari opinion leader terlebih dahulu, untuk meminta penjelasan terkait informasi-informasi dari berbagai sumber termasuk dari media masssa dan media sosial. Lazarfield dalam Hananto (2014) menemukan bahwa seseorang tidak langsung menerima dan percaya apa yang disampaikan oleh media massa tetapi mereka menerima percaya informasi tersebut ketika disampaikan oleh orang yang mereka percaya, orang-orang inilah yang kemudian dikenal sebagai ‘opinion leader’.
Hal-hal yang ditanyakan oleh masyarakat biasanya terkait tentang esensi informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak : Peraturan dan kebijakan pemerintah, program pemerintah, wabah suatu penyakit, kegempaan, kependudukan semuanya masuk pada aspek-aspek : Ekonomi, politik, sosial , budaya, lingkungan. Kegamangan masyarakat akan informasi sangat beralasan mengingat sebagian besar rakyat Indonesia tinggal di pedesaan yang belum memiliki tingkat melek media secara utuh dan mendasar tentang suatu informasi.
Apabila suatu informasi didapatkan oleh masyarakat, maka masyarakat akan menyikapi informasi-informasi suatu media dengan lebih tenang dan berhati-hati, dan akan terbiasa menerima semua informasi tidak secara bulat namun adakalanya hal-hal yang kurang dipahami, masyarakat meminta opinion leader untuk menjelaskan dan menerangkannya dengan jelas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Siapakah para opinion leader ini, menurut Rogers dalam Hanafi (2014) opinion leader adalah individu yang menonjol didalam masyarakat, memiliki akses media yang lebih banyak, memilki status sosial yang lebih tinggi, lebih inovatif dan merupakan penengah didalam komunikasi interpersonal atau mereka dapat dikatakan memiliki kelebihan dibanding khalayak umumnya. Bisa dikatakan bahwa para opinion leader ini, ada di sekeliling kita, siapapun mereka yang pasti mereka (opinion leader) mendapat tempat yang khusus dimasyarakat mengingat kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan sebelumnya dan dan kontribusi yang selama ini mereka lakukan. Sedangkan Masyarakat informasi adalah suatu kondisi dimana hampir semua masyarakat, melek media dan informasi. Informasi-informasi yang diterima bisa didapat dari berbagai sumber termasuk dari media massa dan media sosial. Artinya hal apapun ketika kita akan bertanya tentang sesuatu yang terjadi ataupun sebuah peristiwa minimal masyarakat mampu menjawab dan menjelaskan secara umum.
Pada tataran dilapangan dalam konteks kekinian, dimana kemajuan teknologi komunikasi sudah maju dan berkembang dengan pesatnya. Dan penggunaan smart phone pada setiap masyarakat tentunya layak untuk dipertimbangkan pada keberadaan opinion leader terutama dalam peningkatan kualitas yang lebih baik. Seperti kita ketahui dalam masyarakat informasi saat ini, hampir setiap orang dalam masyarakat rata-rata mempunyai smart phone sebagai alat komunikasi sekaligus sumber informasi akses ke media-media massa. Terutama di media sosial, setiap orang dapat mencek suatu tulisan ataupun kalimat yang tidak dipahami melalui google translate bahkan dengan Artificial intelegence (AI/kecerdasan buatan). Selain itu pula bermunculannya influencer-influencer yang mempunyai pengaruh kuat dimasyarakat digital dalam hal informasi.
Kondisi ini tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi seorang opinion leader, karena masyarakat kita sangat beragam dan menyukai informasi-informasi yang singkat, sederhana dan dapat dipahami secara langsung. Hal lain masyarakatpun mempunyai kebebasan dalam memilih informasi-informasi yang ada disekelilingnya dengan mengakses smart phone dan mengikuti para influencer.
Masyarakat masih membutuhkan opinion leader
Apapun informasinya, masyarakat masih membutuhkan keberadaan opinion leader dalam menapis informasi-informasi yang bersumber dari media massa maupun media sosial. Seiring padat dan sesaknya informasi yang diterima setidaknya masyarakat masih membutuhkan arahan, bimbingan dari para opinion leader didalam menelaah dan memahami dari informasi-informasi.
Masyarakat cenderung lebih percaya dan mengikuti pada orang-orang dilingkungannya yang selama ini dianggap mempunyai keahlian, kecakapan, kemampuan dalam bidangnya, yang sering memberikan pencerahan dan penguatan bagi masyarakatnya sendiri. Realitas ini merupakan suatu fakta apabila kita berkunjung pada suatu wilayah tertentu, dan kita bertanya tentang sesuatu ataupun kondisi tempat, masyarakat biasanya menghadirkan seseorang yang dianggap cakap dan serba mengetahui tentang sesuatu di wilayahnya.
Penjelasan-penjelasan pesan komunikasi secara jelas dan sederhana tentunya diperlukan bagi seorang opinion leader didalam menjelaskan tentang informasi, karena mereka sudah lama tinggal bersama-sama dengan masyarakat setempat, artinya seorang opinion leader mampu memahami karakter maupun kebiasaan masyarakat dilingkungannya. Kemampuan opinion leader dalam menjelaskan informasi menjadi pertaruhan kualitas, keahlian dan kemampuannya di masyarakat.
Profesionalisme dan keberpihakan pada masyarakat
Walaupun kemajuan teknologi komunikasi, mampu merubah karakter masyarakat menjadi masyarakat informasi, masyarakat yang melek pentingnya informasi. Tentunya memberikan dorongan motivasi bagi semua opinion leader untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam segala aspek potensi yang dimilikinya, beberapa diantaranya :
Makna profesionalisme dilakukan dengan cara peningkatan kualitas diri dan pengembangan diri dalam berbagai kegiatan-kegiatan lainnya secara lintas ilmu dan kajian, sehingga ada penambahan secara referensi atas keahliannya. Selain keahliannya yang telah dimiliki selama ini. Misal keahliannya dibidang politik ada kombinasi dengan wawasan di bidang komunikasi, ekonomi, sosial, budaya dan hukum.
Kerjasama dengan media massa membuat tulisan-tulisan opini dalam rubrik-rubrik tertentu yang terkait dengan penguatan masyarakat yang dapat dibaca oleh masyarakat, tulisan-tulisan dalam blog, membuat group media sosial dengan masyarakat dilingkungannya.
Menjalin Kerjasama dengan para influencer mengenai metode yang tepat untuk digunakan ketika berkomunikasi menggunakan media sosial, untuk menambah wawasan dalam berkomunikasi. Menjalin relasi dengan jaringan-jaringan influencer untuk menambah daya penetrasi komunikasi pada masyarakat. Pada saat berkomunikasi menggunakan kombinasi komunikasi langsung dan media, informasi yang disampaikan ke masyarakat pastinya akan terbantu dengan jaringan-jaringan influencer.
Satu hal pasti kepentingan masyarakat selalu menjadi prioritas utama, bagi seorang opinion leader sejati tanpa kepentingan apapun
Penulis : Agus Budiana, Mengabdi pada Suara Utama.