Yogyakarta- Suarautama.id -Solidaritas Peduli Alam dan Manusia (SPAM)-Tanah Papua turut mengawal tragedi pembunuhan pembunuhan sadis terhadap korban, Jein Urpon sebagai bentuk solidaritas dan dukacita kepada pihak kelurga, pada tanggal(12/03/2024).
Kegiatan dimulai dengan penjelasan kronologis kematian korban yang dikumpulkan dari keterangan media dan kronologi versi keluarga. Kasus ini ditanggapi dengan serius oleh beberapa orang yang hadir saat itu. Bebernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Walaupun kronologinya ada dua versi, namun ini manusia yang dibunuh, korbannya sudah tidak bernyawa bahkan dengan siksaan yang berat kalau dilohat dari foto-fotonya, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan sanksi 15 tahun penjara, itu harus diberikan kepada si pelaku,” kata Fatih, salah satu mahasiswa jurusan hukum yang turut hadir.
AMP KK Jember “kami menuntut Segera Tutup PT Freeport Sumber Malapetaka Bagi Rakyat Papua”.
Banyak suara-suara yang memberi dukungan kepada pihak keluarga serta mendukunf LBH Papua untuk menindak lanjui kasus pembunuhan Jein, serta juga secara khusus meminta agar ke dua saksi yang juga keliarga korban harus mendapatkan perlindungan dari berbagai pihak agar bisa menjadi bukti kuat untuk memberikan saksi pada persidangan.
Ipmanapandode Sukses Gelar 11 Materi Seminar dan Diskusi di Yogyakarta
” Kalau di Papua sendiri, sudah sangat banyak sekali pengalaman impunitas hukum jika pelakunya adalah aparat negara. Harus ada sanksi sosial setimpal dengan perlakuan pelaku, semisal membakar segala dokumen-dokumen milik pelaku,” Terangnya Paul Tekege.
Alif mengatakan bahwa tindakan pemecatan yang dilakukan pihak Polres Pegunungan Bintang hanya sebagai alibi menjaga nama baik instansi kepolisian dan tidak sesuai dengan prosedur hukum sendiri,”katanya”.
Ipmanapandode Sukses Gelar 11 Materi Seminar dan Diskusi di Yogyakarta
Kami akan bersama-sama menyikapi kasus ini, apalagi dengan rencana pengiriman 10.000 aparat POLRI ke Tanah Papua ini akan semakin menambah peluang kekerasan terhadap masyarakat sipil di sana,” tambah Fatih”.
Pemasangan lilin bersama dibarengi dengan pembacaan cerita singkat riwayat hidup Jein Urpon yang ditulis khusus dari salah satu sahabatnya. Terkumpul 15 surat cinta untuk Jein yang ditulis oleh para peserta yang hadir sebagai bentuk cinta dan perjuangan terhadap kasus pembunuhan Jein.
(Julia Opki)