Suara Utama, Jombang – Setiap anak yang terlahir ke dunia adalah sebuah anugrah yang istimewa pemberian dari Tuhan baik dalam keadaan anak itu terlahir normal ataupun berkebutuhan khusus. Sebagai orang tua kita harus memahami sifat maupun karakter anak kita sejak dini, terlebih jika anak kita terlahir dengan berkebutuhan khusus. Bagi orang tua mungkin jarang mengetahui ciri-ciri anak berkebutuhan khusus saat usia dini. Salah satu ciri anak berkebutuhan khusus yang wajib diketahui oleh tua yakni anak ADHD alias Attention-deficit hyperactivity disorder adalah istilah medis untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif. Sementara itu, ” menurut Syaifuddin Guru Pendamping anak berkebutuhan khusus di SDI Roushon Fikr saat di wawancarai wartawan suara utama di lokasi sekolahnya, ia menjelaskan ADHD adalah gangguan yang menyerang anak-anak dan membuat pengidapnya kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu. Kondisi ini memang menyerang anak-anak, tetapi gejala yang ditimbulkan bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa.” (28/10/22)
Ia Juga menambahkan gejala ADHD pada anak-anak maupun remaja mudah dikenali dari pada orang dewasa yang sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu sebagian orang tua harus terus memperhatikan tumbuh kembang anaknya dan tak segan segan berkonsultasi dengan biro psikolog jika terjadi penyimpangan perilaku dan hal lainnya dalam masa pertumbuhan di usianya.
Untuk menyikapi anak ADHD, orang tua juga tidak perlu khawatir dalam memberikan pendidikan ketika di rumah. Orang tua juga perlu berkonsultasi dengan psikolog mengenai cara memperlakukan anak tersebut. Menyikapi anak dengan ADHD memang tidak mudah dan perlu mencoba berbagai cara. Orang tua perlu sabar dan meredam emosi saat bersama anak tersebut. Jangan sampai sebagai orang tua, kita meluapkan emosi di depannya ketika dalam keadaan capek memperhatikannya. Justru dengan adanya amarah akan membuat kondisi semakin bising dan memusingkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika orang tua ingin meluapkan amarahnya, sebaiknya tidak di depan anak tersebut. Namun, Anda bisa meluapkan sendiri ditempat tertentu agar tidak menjadi beban dan tekanan dalam diri.