Masjid tertua Raya Darussalam di Samarinda mengalami pengurangan jama’ah tetap setelah adanya renovasi atau pembongkaran di area Pasar Pagi di Jalan K.H. Abdullah Marisie Pasar. Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jum’at, 13 Juli 2024.
Revitalisasi pasar ini memaksakan jama’ah pasar kini harus sementara melakukan imigran ke tempat wilayah lainnya.
Pembenahan pasar dilakukan oleh Wali Kota Andi Harun guna meningkatkan kemajuan kota dan menjadikan salah satu pusat Kota Samarinda sebagai penyangga IKN Kalimantan Timur (Kaltim).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jama’ah tetap terutama di daerah Pasar Pagi kini memang berkurang. Sekitrar 50 % dari jama’ah sebelum pembangunan di area pasar”, ujar Abrari Mutaqien, sebagai Pengurus Masjid Raya Darussalam (8/7/2024).
Perancangan dari pasar meliputi berupa empat puluh dua titik tiang, pekerjaan galian, pembongkaran sisa kontruksi lama pabrikasi besi, dan mobilisasi dari material pasar.
Masyarakat dari pasar, kini harus pindah akibat proses pembenahan, masyarakat tetap banyak yang imigran ke area Gor Segiri dari tempat mereka sebelum menetap.
Dalam pernyataan Pemerintah Wali Kota Andi Harun, kini progres revitalisasi pasar rampung di tergetkan dalam tetapan delapan bulan.
“Untuk saat ini pembangunan sedang berlangsung terutama di awal Juli ini memang Jama’ah tetap berkurang. Tetapi tidak berlaku untuk kedepannya, sebab pembangunan ini merupakan tujuan dari Wali Kota Samarinda”, tuturnya.
Pembangunan perancangan pasar diatur oleh Pemerintah Wali Kota, seperti Pasar Pagi, Citra Niaga, dan lainnya sebagai rancangan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Andi Harun menyatakan bahwa Pembangunan ini berupa program menjadikan sebagai teras terutama di wilayah Kalimantan Timur.
Abrari juga mengatakan bahwa renovasi ini sangat berpengaruh pada Masjid Raya Darussalam karena lingkungan masjid menjadi lebih elok di mata.
Dari pembenahan pasar, sisa jama’ah pengunjung luar yang hadir di wilayah Masjid Raya Darussalam.
“Tidak hanya itu saja, kini pedagang yang masih menetap di wilayah pasar harus mengalami penurunan pendapatan sekitar 70 % dari biasanya”, tegas Nabila, salah satu pemilih toko di area sekitar.
Nabila berbicara bahwa kedepannya pembangunan agar bisa cepat terselesaikan menyerupai tenggapan masyarakat lainnya yang perancangan di lakukan dengan signifikan maupun mendadak.
Pembenahan ini melibatkan turunnya drastis baik dari jama’ah, pedagang, serta pengunjung luar dari sementara akhir pekan ini.
Penulis : Gusti Restu
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama