Suara Utama, ACEH TAMIANG – Kolaborasi Yayasan PKPA, Konsorsium SMART dan FSPA melalui Program Pengelolaan Risiko Melalui Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Komunitas dengan Aksi Antisipasi Bencana di Kabupaten Aceh Tamiang sukses menyelenggarakan pelatihan pengolahan sampah organik dan pembuatan pupuk cair pada tanggal 11, 13, dan 14 Januari 2025. Pelatihan ini diadakan di tiga lokasi berbeda, melibatkan 90 peserta dari enam desa di Kabupaten Aceh Tamiang, yakni Desa Rantau Pakam, Teluk Halban, Teluk Kemiri, Teluk Kepayang dari Kecamatan Bendahara serta Pegidam dan Pantai Cempa dari Kecamatan Bandar Pusaka.
Pelatihan komposting dan pembuatan pupuk cair ini difasilitasi oleh Efry Nurziansyah Putra, SP dan Muhammad Razi, S.Tr.P yang merupakan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Aceh Tamiang dengan melibatkan peserta perwakilan pemerintah desa, petani sawah dan kebun, anggota PKK, serta para pemuda desa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatihan ini dilakukan dengan empat tujuan utama. Pertama, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah sampah organik di tingkat rumah tangga, yang tidak hanya bermanfaat untuk kebersihan lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan pupuk alami. Kedua, peserta diharapkan melakukan penerapan penggunaan sampah organik dalam pengelolaan tanaman perkarangan rumah, kebun, dan sawah, guna meningkatkan hasil pertanian secara organik. Ketiga, meningkatkan kesadaran pentingnya pola makan sehat melalui pertanian organik yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pertanian, sekaligus menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik. Dan keempat, untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimiawi dan produk pabrikan yang mahal dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, yang mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Mereka berharap pelatihan ini bisa terus dilanjutkan dan dapat diterapkan langsung di desa masing-masing untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan hasil pertanian yang lebih sehat.
Pada penutupan acara, Ismail Marzuki selaku manajer program menyampaikan harapannya agar komunitas di enam desa mitra tersebut dapat lebih mandiri dalam pengelolaan sampah organik dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta semakin mendukung penerapan pola pertanian berkelanjutan di wilayah mereka.
Editor : Yoga Wowor
Sumber Berita : Ismail Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak