Sebagian Sisi Gelap Kerja di Dunia Penerbangan Antar Pilot dan Pramugari
SUARA UTAMA – CERITA ini membuka tirai kehidupan para pekerja di industri penerbangan, terutama antara pilot dan pramugari yang kerap kali dipandang dengan citra glamor. Namun, di balik semua pesona dan senyuman yang terpancar selama penerbangan, ada sisi gelap yang jarang terekspos.
Sebut saja Agam, seorang pilot tampan dengan karisma yang membuat banyak pramugari terpesona, menjalani hidup tanpa komitmen. Baginya, dunia adalah tempat bermain, dan ia tidak perlu terikat dengan aturan pernikahan atau komitmen jangka panjang. Ia menikmati kebebasan tanpa batas, termasuk dalam hubungan dengan para pramugari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Renata, seorang pramugari cantik berdarah Indo-Belanda, adalah salah satu dari mereka yang sering kali terlibat dalam permainan panas bersama Agam. Baginya, hubungan dengan sang pilot bukan sekadar kenikmatan sesaat, tetapi juga peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial. Renata tahu bahwa Agam tidak mencari cinta atau hubungan yang serius, dan ia memanfaatkannya dengan cerdas.
Agam pun merasa di atas angin. Ia berpikir bahwa para wanita yang terlibat dengannya melakukannya karena ketertarikan pada ketampanannya, kesuksesannya, dan mungkin, dompetnya yang tebal. Namun, bagi Agam, semuanya hanya permainan. Ia merasa dunia ini indah karena ia memiliki kuasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa harus terikat pada satu wanita.
Di tengah kesibukannya menjalani kehidupan bebas ini, Agam bertemu dengan Pram, kakak dari Renata, yang ternyata adalah seorang pebisnis otomotif. Mereka berencana untuk membuka bisnis bengkel restorasi mobil bersama, sebuah langkah yang Agam anggap akan menambah pundi-pundi kekayaannya. Namun, di balik itu semua, ada rasa gelisah yang mulai muncul di benaknya. Kehidupan penuh kebebasan ini mulai terasa hampa.
Suatu hari, ketika pulang ke rumah, Agam menemukan seorang gadis muda di kamar tamunya. Gadis itu tampak terkejut dan takut, seolah-olah kehadiran Agam adalah ancaman besar baginya. Meski awalnya kesal dengan drama yang diperlihatkan gadis itu, Agam mulai merasa ada sesuatu yang berbeda. Gadis itu bukan seperti pramugari atau wanita lain yang biasa ia temui. Ada sesuatu yang polos dan rapuh dalam diri gadis itu, sesuatu yang membuatnya berhenti dan berpikir.
Namun, sebelum ia bisa menggali lebih jauh, gadis itu tiba-tiba berteriak minta tolong, membuat Agam semakin bingung. Apakah ini adalah panggilan bagi Agam untuk merenungkan kehidupannya? Ataukah hanya satu lagi babak dalam drama kehidupannya yang penuh dengan kepuasan sesaat dan kenikmatan semu?
Cerita ini bukan hanya tentang sisi gelap dari kehidupan di dunia penerbangan, tetapi juga tentang pencarian makna hidup di balik segala kebebasan yang ditawarkan dunia. Agam mungkin memiliki segalanya, tetapi apakah itu cukup untuk mengisi kehampaan yang semakin hari semakin terasa? (Bersambung)
Penulis : Fatimah Al Zahra/Pena Zahra
Editor : Mas Andre Hariyanto
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama