Suara utama-Yogyakarta-Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali; menyikapi militer melakukan operasi hingga dibakar rumah-rumah di intanjaya
DOC/zoom/IPMMO/sejawabali
Sejumlah pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Intan jaya se-jawa dan bali Pada hari ini 11/04/2023 IPMMO pertemuan mendesak atas terjadinya konflik di daerahnya sehingga melanjutkan diskusikan dan sikap bersama melalui via Zoom. Kemudian lanjut dengan sikap dan tegas atas dibakar ruamah_rumah warga sipil, hal ini dilakukan oleh TNI/PORLI (militer)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat situasi dan kondisi di Kabupaten Intan Jaya, hari semakin memanas dengan adanya penyisiran yang sedang terjadi, sehingga masyarakat yang bermukim di beberapa kampung terdiri dari Kampung Munumai, Matalipa, Mbamogo dan Dangoa serta beberapa daerah lain di sekitarnya yang sedang mengungsi dari penyisiran tersebut. Ujar Ketua Burume Kibame Kobogau. Sekretaris Kayus Selegani dalam pertemuan singkat tersebut itu. Katanya.
Lanjut; kobogau, Penyisiran yang di maksud di atas bukan baru saja terjadi, tetapi bermula dari awal terjadinya konflik bersenjata antara TPNPB/OPM dan TNI/POLRI, sejak 18 Desember 2019 pada pukul 13:17 di Bulapa kabupaten Intan Jaya, sehingga persoalan yang sama sedang terjadi dari waktu ke waktu sampai sekarang sudah masuk di tahun 2023. Kata, kobogau.
AMP KK Jember “kami menuntut Segera Tutup PT Freeport Sumber Malapetaka Bagi Rakyat Papua”.
Lanjut; Kobogau, Eprasi dan pendoropan militer yang lakukan oleh colonial (Indonesia) adalah upaya dalam penyelamatan pilot marten, disisinya. Adapun di sisi lainya, bahawa targetan negara pada tahun 2025 blok Wabuk masuk di wilayah intan jaya. Maka militer dalam bentuk dari pada security Objektivitas negara yg ancang-ancang masuk di Intan Jaya. Seperti Operasi Militer yang dilakukan Oleh (TNI/POLRI), di beberapa kampung di Kab. Intan Jaya, maka kami Mahasiswa IPMMO Se-Jawa & Bali mengadakan rapat zoom/google meet bersatu untuk menyuarakan atas terjadinya penyisiran berlangsung ini. Katanya.
Peristiwa Rentetan Kebakaran di Dogiyai, Ini Pernyataan Sikap IPMADO Manokwari
dengan beberapa pernyataan sikap sebagai statement kami bahwa:
1.Kami, Mahasiswa IPMMO Se-Jawa & Bali meminta kepada pemerintah daerah Kab. Intan Jaya, agar secepatnya dapat menangani sebagai jaminan atas keteraumanan masyarakat sipil, yang sedang mengungsi atas penyisiran TNI/POLRI di beberapa kampung yakni: kampung Munumai, matalipa, Mbamogo dan dangoa.
Refleksi Paskah dan Teologi pembebasan perjuangan rakyat Papua Papua Barat Dari Penindasan
2.Kami Mahasiswa Mengutuk keras atas Oknum-oknum yang mempolitisir dibalik konflik Intan Jaya secara keseluruhan, dan kami meminta kepada pemerintah setempat supaya dapat mengatasi kejadian-kejadian brutal yang sedang dilakukan oleh pihak-pihak pengacau kehidupan masyarakat.
Fais Asohul Beri materi Pengolahan Arsip dan Perpustakaan Kepada Organisasi Ipmanapandode Jog-Lo
3.Kami Mahasiswa percaya, bahwa; penanganan dan pendekatan sedang di upayakan oleh Pemerintah daerah, namun kami sebagai anak daerah terngangu skologi kami untuk belajar, maka kami berharap pemerintah dapat menangani secepat mungkin, agar kami (Mahasiswa) tetap tenang dan menuntut-tuntutan lain, terkait wancana penambangan Emas di Blok B wabu.
4. Kami Mahasiswa Moni IPMMO Se-Jawa dan Bali meminta kepada pemerintah pusat agar tarik TNI/POLRI yang mengacaukan kehidupan Masyarakat Kabupaten Intan Jaya
Dengan demikian empat pernyataan sikap diatas ini kami BPH-Pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) se-Jawa dan Bali sangat menuntut keras terhadap penyerangan membabibuta yang di lakukan oleh aparat TNI-Porli di Kab. Intan Jaya baru-baru ini.
Penyerangan yang menyebapkan korban nyawa hingga kerugian harta benda serta trauma berat ini bukan hal baru. Konflik berkepanjangan ini terjadi sejak 18 Desember 2023 sampai saat ini.
Atas nama Badan pengurus pusat Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali
Selamat dan Sukses, Dominggus Magai Pimpin IPMANAPANDODE Yogyakarta Solo
Ketua
Burume Kibame Kobogau. Sekretaris
Kayus Selegani