Gerakan Gen Z Guncang Nepal, PM dan Presiden Mundur!

- Penulis

Jumat, 12 September 2025 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demo rusuh Nepal Gerakan Gen Z Guncang Nepal, PM dan Presiden Mundur! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SUARA UTAMA, Kathmandu — Gelombang demonstrasi yang dipimpin Generasi Z Nepal memuncak dengan pengunduran diri Perdana Menteri Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Pudel, Senin (8/9/2025). Militer Nepal kemudian mengambil alih kendali keamanan negara dan memberlakukan jam malam hingga Kamis (11/9/2025) pagi .

Bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100 orang hingga Rabu (10/9/2025). Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh akumulasi ketidakpuasan terhadap gaya hidup mewah pejabat, penanganan kasus tabrak lajar yang melibatkan pejabat, serta pemblokiran 26 platform media sosial.

Analisis menunjukkan bahwa negara-negara yang mengalami gelombang demonstrasi – Filipina, Indonesia, Nepal, dan Kenya (disebut aksi PINK) – menghadapi tantangan serupa dalam ketimpangan ekonomi dan keterbatasan lapangan kerja bagi generasi muda. Meskipun Nepal menunjukkan kemajuan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dengan tingkat kemiskinan US$3,00 PPP sebesar 2,44% (2022), tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional masih mencapai 25,20% .

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Gerakan Gen Z Guncang Nepal, PM dan Presiden Mundur! Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bank Dunia mencatat Gini Index Nepal sebesar 30,0% pada 2022, menunjukkan tingkat ketimpangan yang relatif lebih rendah dibandingkan negara lainnya . Sebagai perbandingan, Indonesia memiliki Gini Index 39,3% (2023), Filipina 34,9% (2024), dan Bangladesh 33,4% (2022) .

David Sislen, Direktur Bank Dunia untuk Maladewa, Nepal, dan Sri Lanka, menyatakan dalam laporan Maret 2025 bahwa “Keberhasilan Nepal dalam pengentasan kemiskinan sangat mengesankan, tetapi potensi ekonominya masih belum dimanfaatkan secara optimal” .

BACA JUGA :  Kebersamaan yang Gagal Menyentuh Hati

Uniknya, gerakan protes di Nepal menunjukkan adanya inspirasi dari demonstrasi di Indonesia, dengan munculnya simbol-simbol populer seperti bendera One Piece dan poster “WANTED” yang menampilkan foto pejabat. Gen Z Nepal menyatakan bahwa pemblokiran media sosial mengganggu kehidupan sehari-hari mereka untuk belajar, menerima informasi, dan menyuarakan pendapat.

Dengan pendapatan per kapita tahunan hanya US$1,400 (setara Rp23 juta) – terendah di Asia Selatan – dan banyaknya generasi muda yang pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan, tekanan ekonomi menjadi pemicu utama kemarahan warga Nepal terhadap pemerintahnya

Berikut berbagai indikator ekonomi negara-negara yang dilanda demonstrasi:

Tingkat Kemiskinan (standar US$3,00 PPP dari World Bank)

Bangladesh: 8,01% (2022)

Filipina: 5,32% (2023)

Indonesia: 5,44% (2024) Nepal: 2,44% (2022)

Tingkat Kemiskinan (berdasarkan garis kemiskinan masing-masing negara)

Bangladesh: 18,7% (2022)

Filipina: 15,5% (2023)

Indonesia: 8,47% (2025)

Nepal: 25,20% (2010)

Koefisien Gini

Bangladesh: 0,499 (Bangladesh Bureau of Statistics, 2022)

Filipina: 0,3909 (2023)

Indonesia: 0,375 (BPS, Maret 2025)

Nepal: 0,30 (2023)

Gini Index (World Bank)

Bangladesh: 33,4% (2022)

Filipina: 34,9% (2024)

Indonesia: 39,3% (2023)

Nepal:30,0%(2022)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memastikan seluruh WNI di Nepal dalam keadaan aman dan akan segera dipulangkan. Gelombang demonstrasi serupa di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa tuntutan generasi muda akan pemerintahan yang bersih, transparan, dan prospek ekonomi yang adil menjadi isu global yang tidak dapat diabaikan.

Penulis : Wahyu Widodo

Berita Terkait

Moekajat Gen 3 Siap Wujudkan Kekompakan Lintas Generasi di Moekajat Family Gathering #1 2025
Sumpah Pemuda antara Penegasan Kebhinekaan dan Aktivisme Akademik 
Konflik Venezuela – Amerika Serikat 2025: Cermin Geopolitik Dunia Multipolar dan Bayangan Perang Energi Baru
Genosida Sunyi di Nigeria dan Buta Selektif Dunia Modern
AR Learning Center Hadirkan Pendidikan Kreatif dan Kaderisasi Unggul di Bawah Naungan YPPN
Jambore Pemuda Subang 2025 Jadi Ajang Pembentukan Generasi Emas
Mengenal Tentang Lembaga AR Learning Center dan Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara
Tambang Peninggalan Koloni Belanda di wilayah Desa yang Masih di Kelolah warga.
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 23:37 WIB

Moekajat Gen 3 Siap Wujudkan Kekompakan Lintas Generasi di Moekajat Family Gathering #1 2025

Sabtu, 1 November 2025 - 13:29 WIB

Sumpah Pemuda antara Penegasan Kebhinekaan dan Aktivisme Akademik 

Jumat, 31 Oktober 2025 - 12:55 WIB

Konflik Venezuela – Amerika Serikat 2025: Cermin Geopolitik Dunia Multipolar dan Bayangan Perang Energi Baru

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:19 WIB

Genosida Sunyi di Nigeria dan Buta Selektif Dunia Modern

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:15 WIB

AR Learning Center Hadirkan Pendidikan Kreatif dan Kaderisasi Unggul di Bawah Naungan YPPN

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:27 WIB

Jambore Pemuda Subang 2025 Jadi Ajang Pembentukan Generasi Emas

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:38 WIB

Mengenal Tentang Lembaga AR Learning Center dan Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Tambang Peninggalan Koloni Belanda di wilayah Desa yang Masih di Kelolah warga.

Berita Terbaru