Diduga Mark Up, Bantuan Dua Perahu Karet Senilai Rp80 Juta Dinas Parpora Merangin Disoal

- Penulis

Rabu, 8 Oktober 2025 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Merangin – Aroma dugaan pembengkakan anggaran kembali menyeruak dari tubuh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Merangin. Kali ini, menyangkut pengadaan dua unit perahu karet untuk cabang olahraga Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) tahun anggaran 2024 senilai Rp80 juta.

Bantuan yang diklaim sebagai “Peralatan Olahraga – Cabor FAJI” dengan volume pekerjaan dua unit perahu karet, enam dayung, dan helm keselamatan itu kini tengah menjadi sorotan tajam sejumlah atlet dan pengurus FAJI Merangin.

Kepada media ini, salah seorang pengurus FAJI yang enggan disebutkan namanya menilai anggaran tersebut tidak masuk akal dan berpotensi mark up.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Diduga Mark Up, Bantuan Dua Perahu Karet Senilai Rp80 Juta Dinas Parpora Merangin Disoal Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau melihat harga pasaran, satu perahu karet ukuran standar kegiatan arung jeram bisa dibeli di kisaran Rp15 juta per unit. Ditambah dayung dan helm paling tinggi total Rp5 juta. Jadi dua unit lengkap tidak sampai Rp40 juta. Tapi kok bisa dianggarkan Rp80 juta? Ini jelas perlu diselidiki,” tegasnya.

Ia pun meminta pihak terkait, termasuk Inspektorat dan BPK, untuk meninjau kembali spesifikasi dan realisasi anggaran tersebut.

“Kalau memang ada yang tidak sesuai, kami minta pihak-pihak yang terlibat bertanggung jawab. Jangan sampai olahraga dijadikan alasan untuk mempermainkan anggaran,” ujarnya kesal.

Sebelumnya, media ini sempat mengonfirmasi langsung kepada Sularmin, salah satu pejabat di Dinas Parpora Merangin yang membidangi kegiatan tersebut. Ia membenarkan bahwa anggaran pengadaan dua perahu karet itu sebesar Rp80 juta, dan diperuntukkan bagi Cabor FAJI.

BACA JUGA :  Proyek Sumur Bor Senilai Rp. 285 juta di Kampung Baruh Tabir Diduga Mark-Up Anggaran

“Benar itu untuk FAJI, tapi waktu itu belum kami serahkan karena sebentar lagi akan ada audit dari BPK. Takutnya kalau sudah diserahkan lalu rusak, kami yang menanggung beban penggantiannya,” ujarnya kala itu.

Namun, setelah konfirmasi dilakukan, Dinas Parpora akhirnya menyerahkan bantuan perahu karet tersebut kepada FAJI. Ironisnya, peralatan itu hingga kini belum pernah digunakan, lantaran dinilai tidak sesuai harapan dan diduga jauh dari nilai anggaran yang dianggarkan.

“Sudah diserahkan, tapi kami lihat barangnya tidak sesuai. Kalau anggarannya Rp80 juta, seharusnya kualitasnya bagus. Ini malah terkesan asal-asalan,” ungkap seorang pengurus FAJI lainnya.

Publik pun kini menanti langkah tegas dari pihak-pihak berwenang, terutama BPK, Inspektorat, dan aparat penegak hukum, untuk mengusut dugaan manipulasi data dan pembengkakan anggaran tersebut.

Jika benar terdapat ketidaksesuaian antara nilai pagu dan realisasi fisik barang, maka hal ini dapat dikategorikan sebagai penyimpangan penggunaan dana publik yang merugikan keuangan daerah.

“Kami mendesak Dinas Parpora Merangin untuk membuka secara transparan dokumen spesifikasi barang, harga satuan, dan vendor pengadaan. Jangan sampai anggaran olahraga justru menjadi ajang bancakan oknum-oknum tertentu,” pungkas salah satu atlet FAJI.

Media ini akan terus menelusuri lebih jauh soal dugaan pembengkakan anggaran tersebut dan berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait, termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta penyedia barang.

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Hebat Bersinergi Menjaga Kamtibmas, Berbagai Pihak di Loloda Utara Bersatu
Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik
MK Kembali Tolak Gugatan Pemajakan Pensiun: Status Quo Pajak Pensiun Tetap Berlaku
Jalan Syarifuddin Diperbaiki, Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih pada Bupati
Dugaan Adanya Mark Up Dana Anggaran Hingga Bangunan Terimbas Tak Sesuai Prospek
Dorong Kepastian Hukum, DPR Desak Penyusunan UU Konsultan Pajak
Solidaritas Wartawan Merangin Gelar Aksi di Polres, Desak Usut Dugaan Intimidasi oleh Preman Bayaran di DAM Betuk
Laporan Dugaan Pelecehan di Dumai Telah Diterima Komnas Perempuan, Proses Rujukan Berjalan
Berita ini 150 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 18:28 WIB

Hebat Bersinergi Menjaga Kamtibmas, Berbagai Pihak di Loloda Utara Bersatu

Jumat, 14 November 2025 - 17:53 WIB

Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik

Jumat, 14 November 2025 - 10:06 WIB

MK Kembali Tolak Gugatan Pemajakan Pensiun: Status Quo Pajak Pensiun Tetap Berlaku

Jumat, 14 November 2025 - 09:45 WIB

Jalan Syarifuddin Diperbaiki, Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih pada Bupati

Kamis, 13 November 2025 - 14:58 WIB

Dugaan Adanya Mark Up Dana Anggaran Hingga Bangunan Terimbas Tak Sesuai Prospek

Kamis, 13 November 2025 - 14:50 WIB

Dorong Kepastian Hukum, DPR Desak Penyusunan UU Konsultan Pajak

Kamis, 13 November 2025 - 14:10 WIB

Solidaritas Wartawan Merangin Gelar Aksi di Polres, Desak Usut Dugaan Intimidasi oleh Preman Bayaran di DAM Betuk

Kamis, 13 November 2025 - 14:06 WIB

Laporan Dugaan Pelecehan di Dumai Telah Diterima Komnas Perempuan, Proses Rujukan Berjalan

Berita Terbaru

Pemilihan Pengurus Forum Abdesi di Kecamatan Loloda Utara resmi dilantik (Yusri Arba/SUARA UTAMA)

Berita Utama

Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik

Jumat, 14 Nov 2025 - 17:53 WIB