Aktivis Ungkap Dugaan Keterlibatan UPP Kelas 3 Labuan dalam Pasar Gelap Jual Beli Bangkai Kapal Tongkang dan Scarafing Ilegal

- Writer

Kamis, 12 September 2024 - 14:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Labuan, Pandeglang – Siang ini Kamis, 12/09/2024, aliansi masyarakat dan aktivis lingkungan hidup menggelar aksi demonstrasi damai di Kantor UPP Kelas 3 Labuan, Pandeglang, Banten. Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Aksi Aditya Iksan dan Hadi Setiawan, yang menuntut pertanggungjawaban dari pihak Syahbandar atas sejumlah isu serius yang telah merugikan masyarakat dan lingkungan di perairan selatan Provinsi Banten.

Aditya Iksan menyampaikan bahwa mereka menuntut penjelasan dan tindakan tegas dari Syahbandar terkait sisa penyekrapan bangkai tongkang yang dibiarkan mencemari perairan selatan Banten. “Ini bukan hanya merusak ekosistem laut tetapi juga membahayakan mata pencaharian nelayan setempat,” tegas Aditya. Ia juga mengkritik pihak Syahbandar yang membiarkan kegiatan pemotongan tongkang secara ilegal di Pantai Rancecet, Desa Batu Hideng, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang tanpa tindakan tegas. “Kami mengecam keras sikap pembiaran ini dan menuntut agar kegiatan tersebut segera dihentikan serta para pelakunya diberikan sanksi tegas,” tambahnya.

Hadi Setiawan, sebagai Koordinator Aksi lainnya, menyoroti bahwa surat penyetopan pekerjaan scrafing eks BG. NAUTICA 25 yang diterbitkan oleh Syahbandar terkesan hanya formalitas tanpa adanya tindakan nyata di lapangan. “Hal ini sangat tidak dapat diterima karena pekerjaan tersebut harus benar-benar dihentikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” ujar Hadi. Selain itu, ia juga mendesak adanya investigasi menyeluruh terhadap dugaan keterlibatan pihak Syahbandar dalam praktik jual beli tongkang secara ilegal. “Ini adalah pelanggaran serius yang tidak boleh diabaikan. Kami juga meminta agar pejabat senior UPP Kelas 3 Labuan yang terlibat dalam pasar gelap penjualan besi bangkai tongkang segera dipecat,” lanjutnya.

Aksi demonstrasi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, aktivis lingkungan, dan mahasiswa yang terdampak langsung oleh kegiatan-kegiatan ilegal tersebut. Meskipun Kantor UPP Kelas III Labuan tampak sepi saat demonstrasi berlangsung, para demonstran berencana untuk melanjutkan aksi ini dengan gelombang kedua pada minggu depan jika tuntutan mereka tidak segera direspons.

Berita Terkait

PJs Bupati Ngawi Berkunjung ke Wisata Alam Sumber Koso di Desa Girikerto 
Suami di Lampung Tengah Tembak Istri, Polisi Tangkap Pelaku di Rumah Makan
Beredar Unggahan Video dan Foto di Medsos, Khenoki Waruwu : “Itu Hoax”
Mengangkat Tangan Saat Berdoa: Pendekatan Berdasarkan Hadis
Bawaslu Lampung Utara Imbau Wakil Rakyat Segera Urus Izin Cuti Kampanye
Sejumlah Pelanggan Sebut Layanan di Resto Ayam Geprek ‘Bunda Faa’ Bangko Buruk
Pria Tertampan di Indonesia 2024
Umat Gereja Katolik St.Elisabeth Yegoukotu Gelar Peletakan Batu Pertama Tugu Peringatan Injil Masuk Meuwo
Berita ini 93 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 17:17 WIB

PJs Bupati Ngawi Berkunjung ke Wisata Alam Sumber Koso di Desa Girikerto 

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:30 WIB

Suami di Lampung Tengah Tembak Istri, Polisi Tangkap Pelaku di Rumah Makan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:52 WIB

Beredar Unggahan Video dan Foto di Medsos, Khenoki Waruwu : “Itu Hoax”

Jumat, 4 Oktober 2024 - 08:31 WIB

Mengangkat Tangan Saat Berdoa: Pendekatan Berdasarkan Hadis

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:44 WIB

Bawaslu Lampung Utara Imbau Wakil Rakyat Segera Urus Izin Cuti Kampanye

Kamis, 3 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Pria Tertampan di Indonesia 2024

Kamis, 3 Oktober 2024 - 11:59 WIB

Umat Gereja Katolik St.Elisabeth Yegoukotu Gelar Peletakan Batu Pertama Tugu Peringatan Injil Masuk Meuwo

Kamis, 3 Oktober 2024 - 06:45 WIB

BSI Kediri Sosialisasikan Layanan Ekonomi Berbasis Syariah

Berita Terbaru