SUARA UTAMA, Labuan, Pandeglang – Siang ini Kamis, 12/09/2024, aliansi masyarakat dan aktivis lingkungan hidup menggelar aksi demonstrasi damai di Kantor UPP Kelas 3 Labuan, Pandeglang, Banten. Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Aksi Aditya Iksan dan Hadi Setiawan, yang menuntut pertanggungjawaban dari pihak Syahbandar atas sejumlah isu serius yang telah merugikan masyarakat dan lingkungan di perairan selatan Provinsi Banten.
Aditya Iksan menyampaikan bahwa mereka menuntut penjelasan dan tindakan tegas dari Syahbandar terkait sisa penyekrapan bangkai tongkang yang dibiarkan mencemari perairan selatan Banten. “Ini bukan hanya merusak ekosistem laut tetapi juga membahayakan mata pencaharian nelayan setempat,” tegas Aditya. Ia juga mengkritik pihak Syahbandar yang membiarkan kegiatan pemotongan tongkang secara ilegal di Pantai Rancecet, Desa Batu Hideng, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang tanpa tindakan tegas. “Kami mengecam keras sikap pembiaran ini dan menuntut agar kegiatan tersebut segera dihentikan serta para pelakunya diberikan sanksi tegas,” tambahnya.
Hadi Setiawan, sebagai Koordinator Aksi lainnya, menyoroti bahwa surat penyetopan pekerjaan scrafing eks BG. NAUTICA 25 yang diterbitkan oleh Syahbandar terkesan hanya formalitas tanpa adanya tindakan nyata di lapangan. “Hal ini sangat tidak dapat diterima karena pekerjaan tersebut harus benar-benar dihentikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” ujar Hadi. Selain itu, ia juga mendesak adanya investigasi menyeluruh terhadap dugaan keterlibatan pihak Syahbandar dalam praktik jual beli tongkang secara ilegal. “Ini adalah pelanggaran serius yang tidak boleh diabaikan. Kami juga meminta agar pejabat senior UPP Kelas 3 Labuan yang terlibat dalam pasar gelap penjualan besi bangkai tongkang segera dipecat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi demonstrasi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, aktivis lingkungan, dan mahasiswa yang terdampak langsung oleh kegiatan-kegiatan ilegal tersebut. Meskipun Kantor UPP Kelas III Labuan tampak sepi saat demonstrasi berlangsung, para demonstran berencana untuk melanjutkan aksi ini dengan gelombang kedua pada minggu depan jika tuntutan mereka tidak segera direspons.