80 Tahun Sumbar: Romantisme Sejarah, Realita Keterlambatan

- Penulis

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Padang, 1 Oktober 2025 —
Memasuki usia delapan dekade sejak Republik ini berdiri, Sumatera Barat masih menghadapi tantangan besar dalam pembangunan. Alih-alih berlari mengejar ketertinggalan, kondisi di berbagai sektor justru menunjukkan bahwa Sumbar masih jauh dari kata maju.

Fakta di lapangan memperlihatkan realita pahit:

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 80 Tahun Sumbar: Romantisme Sejarah, Realita Keterlambatan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan irigasi masih banyak yang rusak.

Sektor industri tidak berkembang signifikan, membuat ekonomi daerah bergantung pada sektor konsumsi dan kiriman uang perantau.

Angka pengangguran tinggi karena lapangan kerja tidak tersedia memadai.

Generasi muda terpaksa merantau untuk mencari penghidupan, sementara tanah kelahiran belum mampu memberi peluang.

Maraknya tambang ilegal serta eksploitasi sumber daya tanpa kontrol menambah beban kerusakan lingkungan.

BACA JUGA :  Komisioner KPU Dogiyai Periode 2018-2023 Berakhir Dan Pamitan

Sumatera Barat kerap dibanggakan karena warisan budaya, adat, dan peran sejarahnya dalam republik ini. Namun hingga kini, semua itu belum dikelola menjadi kekuatan ekonomi yang nyata. Romantisme masa lalu tidak cukup jika tidak diikuti dengan langkah pembangunan konkret.

Kami menegaskan, sudah saatnya pemerintah daerah dan pusat berhenti menjadikan Sumbar sekadar simbol budaya. Dibutuhkan roadmap pembangunan jangka panjang yang berpihak pada rakyat: pembangunan infrastruktur yang merata, penciptaan lapangan kerja, keberpihakan pada petani dan nelayan, serta penegakan hukum atas aktivitas tambang ilegal.

Jika tidak ada langkah tegas, Sumatera Barat akan terus berada dalam bayang-bayang kejayaan masa lalu, tanpa mampu berdiri sejajar dengan provinsi lain yang lebih maju.

Penulis : Ziqro fernando

Editor : Ziqro fernando

Sumber Berita : Penulis

Berita Terkait

Hebat Bersinergi Menjaga Kamtibmas, Berbagai Pihak di Loloda Utara Bersatu
Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik
Kapolsek Banyuanyar Lakukan Kunjungan Ke Seluruh Desa Salah Satunya Desa Klenang Kidul
MK Kembali Tolak Gugatan Pemajakan Pensiun: Status Quo Pajak Pensiun Tetap Berlaku
Jalan Syarifuddin Diperbaiki, Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih pada Bupati
Reformasi Polri Menjadi Good Governance Menuju Indonesia Hebat
Polres Merangin Mulai Selidiki Kasus Intimidasi Wartawan, SWM Apresiasi Langkah Cepat Polisi
Dugaan Adanya Mark Up Dana Anggaran Hingga Bangunan Terimbas Tak Sesuai Prospek
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 18:28 WIB

Hebat Bersinergi Menjaga Kamtibmas, Berbagai Pihak di Loloda Utara Bersatu

Jumat, 14 November 2025 - 17:53 WIB

Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik

Jumat, 14 November 2025 - 12:22 WIB

Kapolsek Banyuanyar Lakukan Kunjungan Ke Seluruh Desa Salah Satunya Desa Klenang Kidul

Jumat, 14 November 2025 - 10:06 WIB

MK Kembali Tolak Gugatan Pemajakan Pensiun: Status Quo Pajak Pensiun Tetap Berlaku

Jumat, 14 November 2025 - 09:45 WIB

Jalan Syarifuddin Diperbaiki, Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih pada Bupati

Kamis, 13 November 2025 - 18:14 WIB

Reformasi Polri Menjadi Good Governance Menuju Indonesia Hebat

Kamis, 13 November 2025 - 16:08 WIB

Polres Merangin Mulai Selidiki Kasus Intimidasi Wartawan, SWM Apresiasi Langkah Cepat Polisi

Kamis, 13 November 2025 - 14:58 WIB

Dugaan Adanya Mark Up Dana Anggaran Hingga Bangunan Terimbas Tak Sesuai Prospek

Berita Terbaru

Pemilihan Pengurus Forum Abdesi di Kecamatan Loloda Utara resmi dilantik (Yusri Arba/SUARA UTAMA)

Berita Utama

Ketua Forum Abdesi Kecamatan Loloda Utara Resmi Dilantik

Jumat, 14 Nov 2025 - 17:53 WIB