SUARA UTAMA, Tanggamus- Pulau Tabuan, Cukuh Balak, Tanggamus – Pekon Sawang Balak dan Pekon Suka Banjar, memohon kepada pemerintah untuk mengakhiri keterisolasian mereka dengan membangun Tower Base Transceiver Station (BTS) telepon seluler.
Adi Munawar, Kepala Pekon Sawang Balak, (18/4) menyampaikan bahwa tidak adanya jaringan telekomunikasi telah menyebabkan keterbelakangan bagi masyarakat pekon. Meskipun janji-janji untuk meningkatkan kondisi telah dilontarkan oleh calon-calon politikus, hingga kini, tapi janji tersebut belum terpenuhi.
“Kami, sebagai masyarakat Pulau Tabuan, terisolasi. Kami belum merasakan kehadiran jaringan telekomunikasi seluler, ini semakin memperjauh kesenjangan dengan wilayah lain, padahal potensi kami cukup besar,” ujar Adi Munawar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jamakyah, seorang warga Pulau Tabuan yang bekerja di Arab Saudi, menambahkan bahwa kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman tanpa hambatan akan sangat membantu kenyamanan mereka yang merantau.
“Bisa telepon dan video call dengan keluarga di kampung halaman dengan lancar dan tanpa batas dapat mengurangi beban di hati kami. Akan membuat kami lebih fokus bekerja dan mencari uang,” kata Jamakyah.
Di sisi lain, Parid, seorang anggota DPRD Tanggamus, menggarisbawahi perlunya komitmen serius dari pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk menangani masalah blank spot.
Meskipun sebelumnya telah ada komitmen dalam visi misi Bupati Tanggamus 2018-2023 untuk mengatasi masalah tersebut, realisasi nyata belum terwujud, ini menambah kekecewaan bagi masyarakat Pulau Tabuan.
“Dalam visi misi Bupati Tanggamus 2018-2023, terdapat program untuk mengentaskan daerah blank spot, namun hingga saat ini, Pekon Sawang Balak dan Suka Banjar masih terisolir jaringan telpon. Kami berharap Pj Bupati Tanggamus saat ini dapat mewujudkannya” ujar Parid.
Penulis : Nafian Faiz