Jakarta, SUARA UTAMA, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sukses menggelar Seminar Nasional dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-58 dengan tema “Economic Outlook 2025”. Sub tema yang diusung, “Prospek dan Tantangan Dunia Usaha di Tahun 2025”, menjadi perhatian utama, mengingat pentingnya inovasi dan keberlanjutan usaha di tengah tantangan ekonomi global dan nasional.
Seminar ini menghadirkan pembicara terkemuka dari berbagai bidang, mulai dari ekonom, praktisi usaha, hingga ahli teknologi. Dengan data dan analisis mendalam, diskusi ini bertujuan memberikan wawasan strategis kepada peserta mengenai dinamika ekonomi Indonesia pada tahun 2025.
Keynote Speaker: Tauhid Ahmad, Senior Economist INDEF
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai keynote speaker, Tauhid Ahmad, Senior Economist dari INDEF, memaparkan data makroekonomi Indonesia serta proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Dalam presentasinya, Tauhid menyoroti beberapa hal penting, seperti:
Pertumbuhan Ekonomi: Meski optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi tetap ada, beberapa indikator seperti inflasi, suku bunga, dan defisit neraca perdagangan masih menjadi perhatian utama.
APBN 2025: Tauhid menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang berimbang, terutama dalam mendukung sektor-sektor produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan UMKM.
Ketahanan Ekonomi: Di tengah ancaman ketidakpastian global, Indonesia perlu memperkuat ketahanan ekonomi dengan diversifikasi sumber daya dan peningkatan daya saing industri lokal.
Panel diskusi menghadirkan praktisi usaha yang kompeten dan inovatif, yaitu:
Armand Hartono (CEO BCA): Membahas pentingnya inovasi di sektor perbankan untuk mendukung transformasi digital di dunia usaha. Armand menyoroti peran perbankan dalam mendukung pelaku usaha, termasuk UMKM, melalui akses pembiayaan yang mudah dan inklusif.
Suwandi Wiratno (Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia): Menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pembiayaan dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia juga menggarisbawahi tantangan regulasi dan risiko pembiayaan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dr. Kilala Tilaar (CEO Martha Tilaar Group): Membagikan pengalaman sukses dalam memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern untuk menciptakan produk yang berdaya saing tinggi. Dr. Kilala juga menginspirasi peserta dengan pentingnya keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat dalam dunia usaha.
Nathan (Praktisi AI ) : Dalam era revolusi industri 4.0, teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi katalisator bagi pertumbuhan bisnis. Praktisi AI yang hadir menyoroti bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi layanan pelanggan, dan pengambilan keputusan berbasis data di berbagai sektor usaha.
Optimisme 2025: Tantangan yang Menjadi Peluang
Meski terdapat tantangan, seperti ketidakpastian global dan fluktuasi data ekonomi, para pembicara sepakat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh lebih kuat. Dengan kolaborasi, inovasi, dan dukungan penuh terhadap dunia usaha dan juga termasuk UMKM, perekonomian Indonesia dapat menghadapi tahun 2025 dengan optimisme.
Seminar ini menjadi salah satu wujud nyata UKRIDA dalam berkontribusi bagi masyarakat, khususnya dalam memberikan wawasan strategis mengenai prospek dan tantangan dunia usaha. Peserta diharapkan dapat menerapkan wawasan yang diperoleh untuk menciptakan peluang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.