Pakopak Angkat Bicara, Kepala Desa Kabupaten Probolinggo Sudah Punya Rumah Kenapa Harus Buat Rumah Baru

- Penulis

Senin, 3 November 2025 - 21:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SUARA UTAMA, Probolinggo – Beredar informasi pengukuhan paguyuban baru kepala desa kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Paguyuban yang di kenal oleh masyarakat luas, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI). Sementara, paguyuban yang di informasikan baru di bentuk dan di kukuhkan pada tanggal 03 November 2025 persaudaraan kepala desa Indonesia (PKDI). 03/11/2025.

Namun, struktur organisasi kepengurusan PKDI menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Adanya Pembentukan dan pengukuhan paguyuban kepala desa tandingan, di nilai dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama terkait konflik internal, perpecahan, dan ketidakefektifan organisasi.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Pakopak Angkat Bicara, Kepala Desa Kabupaten Probolinggo Sudah Punya Rumah Kenapa Harus Buat Rumah Baru Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembentukan dan pengukuhan pengurus paguyuban yang baru PKDI mendapat tanggapan yang serius dari Ketua Projamin kabupaten Probolinggo “Budi Harianto” yang tergabung di komunitas Pakopak. Ia mempertanyakan kapan di bentuk nya struktur organisasi paguyuban tersebut.

“Informasi yang beredar ada pengukuhan paguyuban kepala tandingan. Nah ini perlu di pertanyakan ada apa ini sampai membentuk paguyuban baru. Jika maksud dan tujuan nya sama kenapa harus mendirikan rumah baru. “Ucap nya.

Paguyuban kepala desa di bentuk bertujuan untuk mempererat silaturahmi, memperkuat koordinasi, dan menyamakan persepsi antar kepala desa guna meningkatkan kualitas desa. Budi Harianto mengungkapkan di balik pembentukan organisasi yang baru,ada indikasi yang akan memback up oknum kepala desa yang melakukan kesalahan.

BACA JUGA :  Diduga lempar Tanggung Jawab, Dinas Perkim Menyerahkan, DKUPP Menyangkal Terkait Gedung Graha Kedaton

“Kami mendapatkan informasi pembentukan organisasi paguyuban kepala desa yang baru, terindikasi dugaan iming iming. apabila ada oknum kepala desa melakukan kesalahan, maka ada oknum yang akan memback up. Kenapa harus di lindungi?. bukan memberikan sanksi, teguran, malah mau melindungi oknum yang terindikasi melakukan kesalahan. “Ucap nya dengan nada tinggi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, jika ada warga masyarakat yang krisis kepercayaan terhadap oknum kepala desa. Ia meminta agar tidak menyalahkan masyarakat. Pasal nya oknum kepala desa adalah cermin buat warga nya.

“Jangan salahkan kami, apabila kami tidak percaya terhadap oknum kepala desa, karena mereka sesama kepala desa saja sudah saling tidak percaya, apalagi kepada kami sebagai rakyat jelata. Kepala desa itu pimpinan tertinggi di tingkat desa. Jika sesama pimpinan sudah saling tidak percaya, apalagi masyarakat. “Pungkas nya.

Sementara “Sanemo” yang di informasikan sebagai ketua paguyuban PKDI yang baru di kukuhkan. Enggan menjawab konfirmasi Media melalui jejaring sosial Whatsap via chat. Prihal pembentukan pengurus organisasi serta pengukuhan paguyuban tersebut.

Penulis : Ali Misno

Berita Terkait

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis
Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung
Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 
Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025
The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 
Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 
Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan
Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia
Berita ini 143 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 21:28 WIB

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis

Sabtu, 8 November 2025 - 20:27 WIB

Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung

Sabtu, 8 November 2025 - 13:19 WIB

Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 

Sabtu, 8 November 2025 - 13:03 WIB

Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025

Sabtu, 8 November 2025 - 09:02 WIB

Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 

Jumat, 7 November 2025 - 17:03 WIB

Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan

Kamis, 6 November 2025 - 15:24 WIB

Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia

Kamis, 6 November 2025 - 09:45 WIB

Pasar Saham AS Diprediksi Naik Moderat di 2025, Didukung Pertumbuhan Laba dan Inovasi AI

Berita Terbaru