Suarautama, Kutai Kartanegara – Pedagang Pasar Subuh alami penurunan dari hasil pendapatan penjual sebab imbas dari musim hujan yang melibatkan beragam penjual pada Jalan Poros Propinsi Anggana, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kalimantan Timur, (Kaltim) pada Senin, 9 September 2024.
Peristiwa ini terjadi sejak awalan September yang lagi mengalami musim hujan di karenakan iklim cuaca yang kurang memungkini.
Dari hasil pendapatan pedagang seperti penjual sayuran, daging, ikan, dan lain – lain sangat mengalami penurunan hingga 50 % dan pedagang hanya menunggu hingga normalnya cuaca yang berlaku saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk saat ini pendapatan normal – normal saja maupun stabil, tetapi yang tidak mempunyai pelanggan tetap, sangat mengalami penurunan dari jumlah pembeli yang datang”, ujar Bahril, penjual daging di area sekitar (9/9/2024).
Jumlah hasil dari penjualan harga, sementara itu tergolong murah dari berbeda dari Bulan Agustus kemaren. Yang kini harga daging bahkan mencapai 50 Ribu turun menjadi sekisar 40 Ribu.
Bahkan Bahril mengungkapkan bahwa harga dari omset pasar lain kini di haruskan untuk turun sementara demi menggoda hati pembeli lainnya.
Bahan pangan pokok yang di jual pada Pasar Subuh Makroman di antara lain daging ayam, daging ikan seperti Pari, Bandeng, Tuday, beraneka sayuran, serta sarapan menjadi bahan utama terhadap masyarakat di area setempat.
“Dari penurunan nominal harga, terpaksa di terapkan di karenakan dampak dari hujan yang turun di sebuah kawasan daerah permukiman”, pungkasnya.
Terlepas dari penurunan omset pasar, masyarakat yang berada di jangkauan yang cukup signifikan, harus meranjak alih ke kawasan pasar terdekat salah satu contohnya masyarakat Desa Sungai Meriam yang harus pergi ke wilayah Pasar Anggana.
Para pedagang sangat kesusahan guna mendapatkan pembeli dari luar di karenakan banyaknya faktor tidak mendukung seperti beceknya area jalan untuk menuju akses ke Pasar Subuh Makroman.
“Benar pada awal dari September ini penjual Pasar Makroman mengalami dampak penurunan. Tidak hanya penjual daging saja, tergantung juga masyarakat keperluan mendadak apa yang sedang berlaku” kata Puput, penjual sayur – sayuran di Pasar Subuh (9/9/2024).
Peristiwa ini berlaku sampai sekarang yang berlangsung beberapa dekade belakangan dari pedagang yang mengalami penurunan nominal jumlah harga.
Penulis : Gusti Restu
Sumber Berita : Jurnalis Suarautama