SUARA UTAMA –
Profil dan Kiprah Kemanusiaan Dr. Marwan Al Sultan
Dr. Marwan Al Sultan dikenal sebagai dokter yang aktif di bidang diplomasi kesehatan global, terutama terkait krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Berasal dari keluarga diaspora Palestina di Indonesia, ia kerap menjadi penghubung diplomatik antara Indonesia dan Palestina, sekaligus aktif dalam misi kesehatan dan penggalangan bantuan medis internasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kesehatan adalah hak asasi manusia. Di Gaza, itu adalah bentuk perlawanan paling damai.” Dr. Marwan Al Sultan, wawancara dalam Forum Kemanusiaan Asia-Pasifik, 2024
Di tengah penderitaan panjang rakyat Palestina di Gaza akibat konflik berkepanjangan, sosok Dr. Marwan Al Sultan tampil sebagai simbol harapan dan solidaritas global. Dengan dedikasi tanpa batas sebagai dokter dan aktivis kemanusiaan, ia membawa pesan perdamaian dan kepedulian dari Indonesia untuk dunia. Kiprahnya tidak hanya menjadi inspirasi, tapi juga bentuk nyata diplomasi kemanusiaan lintas negara.
“Kemanusiaan adalah bahasa universal yang melampaui agama, bangsa, dan politik. Itulah bahasa yang dibawa Dr. Marwan ke Gaza.”
“Satu tindakan di tempat konflik lebih bermakna daripada seribu pidato di tempat aman.”
Kemanusiaan Tak Mengenal Batas
Konflik di Jalur Gaza telah menciptakan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Akses terhadap layanan kesehatan menjadi tantangan besar, terutama bagi warga sipil yang terdampak secara langsung. Dalam situasi ini, peran individu dengan komitmen global seperti Dr. Marwan Al Sultan menjadi sangat krusial. Sebagai tokoh medis dan kemanusiaan asal Indonesia, ia kerap terjun langsung dalam misi-misi ke Gaza, baik melalui jalur resmi maupun kerja sama dengan organisasi internasional.
Dari Indonesia untuk Dunia
Dr. Marwan bukan hanya mewakili profesi medis, tetapi juga semangat bangsa Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal. Ia telah dikenal sebagai tokoh yang menginisiasi berbagai program bantuan kesehatan, mulai dari pengiriman obat-obatan, pelatihan tenaga medis lokal, hingga pendampingan psikososial bagi korban perang.
Berkolaborasi dengan lembaga-lembaga seperti Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Palang Merah Internasional, dan organisasi bantuan dunia Islam, kiprah Dr. Marwan menjadi wajah nyata kontribusi Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan.
Menjawab Panggilan Nurani
Dr. Marwan pernah menyatakan bahwa keterpanggilannya bukan hanya sebagai dokter, melainkan sebagai manusia yang tak bisa berpaling dari penderitaan sesamanya. Dalam berbagai wawancara dan forum, ia menyampaikan bahwa krisis Gaza bukan hanya isu politik atau geopolitik, melainkan ujian nurani umat manusia.
“Setiap luka yang saya obati di Gaza adalah luka yang juga saya rasakan sebagai sesama manusia. Kita tidak boleh diam,” ujar Dr. Marwan dalam salah satu forum solidaritas internasional.
Kutipan Tokoh Pendukung dan Pengamat Kemanusiaan:
- “Apa yang dilakukan Dr. Marwan adalah bentuk diplomasi kemanusiaan yang paling murni. Ia membawa nama Indonesia bukan dengan kekuatan politik, tapi dengan ketulusan dan pengorbanan.”
— Prof. Irwan Abdullah, Antropolog UGM - “Solidaritas global tidak cukup dengan donasi. Harus ada wajah nyata yang hadir di medan krisis. Dan Dr. Marwan adalah wajah itu.”
— Dr. Nina Lestari, Peneliti Lembaga Studi Timur Tengah - “Ketika banyak negara sibuk memperdebatkan siapa benar siapa salah, Dr. Marwan memilih berdiri di sisi korban.”
— Ahmad Rusdi, Pengamat Politik Luar Negeri
Kutipan Pendapat dari Media Nasional:
- Kompas.com (2023):
“Kehadiran Dr. Marwan di Gaza adalah bukti bahwa diplomasi kemanusiaan Indonesia masih hidup. Ia menjadi simbol kontribusi sipil dalam isu internasional yang selama ini didominasi elit politik.”
- Tirto.id (2022):
“Dr. Marwan melampaui peran profesinya. Ia membawa semangat solidaritas lintas agama dan bangsa, yang saat ini sangat langka di dunia internasional.”
- Republika (2024):
“Dalam setiap misi ke Gaza, Dr. Marwan mengibarkan nilai kemanusiaan sebagai identitas Indonesia. Ia tidak datang membawa kepentingan, tapi membawa hati.”
Kutipan dari Media Internasional:
- Al Jazeera (2023):
“Indonesian doctor Marwan Al Sultan has been a recurring presence in Gaza’s emergency hospitals, offering care when systems collapse. His presence is welcomed but also politically sensitive.”
- The Guardian (UK, 2023):
“Humanitarian workers like Dr. Marwan navigate not just rubble and chaos, but also diplomatic landmines. Their work is heroic, yet often trapped in political framing.”
- Middle East Monitor (2022):
“Dr. Marwan represents the silent resistance of the global medical community against war crimes in Gaza. His Indonesian roots give a unique voice in the chorus of global solidarity.”
Seperti disampaikan oleh Lembaga Etik Medis Dunia (WMA):
“Dokter tidak boleh dibebani dengan tuntutan politis dalam menjalankan tugas di medan konflik. Tugas utama mereka adalah menyelamatkan nyawa, bukan menilai siapa benar siapa salah.
Tantangan dan Harapan
Menjadi duta kesehatan dalam situasi konflik bukan tanpa risiko. Mulai dari keterbatasan logistik, ancaman keamanan, hingga tekanan politik. Namun, bagi Dr. Marwan, setiap rintangan menjadi panggilan untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas negara. Dalam beberapa misinya, ia bahkan harus mengandalkan jalur alternatif untuk bisa masuk ke Gaza, membuktikan bahwa kemanusiaan tidak bisa dibatasi oleh sekat administrasi.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kiprah Dr. Marwan telah menginspirasi generasi muda Indonesia untuk turut berkontribusi dalam isu-isu global, khususnya di bidang kemanusiaan dan kesehatan. Ia aktif berbagi pengalaman di berbagai forum kampus, lembaga profesi, hingga komunitas relawan.
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, Dr. Marwan menunjukkan bahwa kontribusi terhadap perdamaian dunia bisa dimulai dari tindakan kecil namun berdampak, terutama dari profesi yang digeluti masing-masing.
Kesimpulan:
Dr. Marwan Al Sultan bukan sekadar dokter atau aktivis kemanusiaan. Ia adalah simbol harapan dan duta kemanusiaan global asal Indonesia yang menyuarakan keadilan melalui tindakan nyata. Di tengah dunia yang kerap abai terhadap penderitaan Gaza, kehadiran sosok seperti Dr. Marwan menjadi pengingat bahwa kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama. Ia telah membuktikan bahwa dengan keberanian, empati, dan konsistensi, seorang individu mampu membawa cahaya ke tengah kegelapan konflik. Dr. Marwan sebagai Pembawa Cahaya Nurani Kemanusiaan untuk Global. Semoga Beliau beserta Keluarganya yang telah gugur menjadi martil kemanusian global.
Sumber Berita : Daftar Referensi Singkat 1. Kompas.com – “Indonesia Kirim Tim Medis ke Gaza”, 2024 2. Al Jazeera – Diaspora Palestine and Southeast Asia’s Humanitarian Role, 2024 3. WAFA News Agency – “Medical Aid Delivered to Rafah by Indonesian Team”, 2024 4. Peter Piot, WHO Speech – “Diplomacy of Health in Conflict Zones”, 2023 5. The Jerusalem Post – “Neutrality of Aid in Gaza”, 2024 6. Noam Chomsky – Alternet Interview, 2024 7. TRT World – “Southern Solidarity Movements: A New Humanitarian Paradigm”, 2024













