SUARA UTAMA, YOGYAKARTA – Mahasiswa asal Papua yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menggelar aksi unjuk rasa Senin, 1 Mei 2023.
Direspon cepat oleh Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Korwil DIY Dani Eko Wiyono yang menilai aksi unjuk rasa oleh sejumlah mahasiswa Papua di Yogyakarta itu berupaya menunggangi momentum Hari Buruh Internasional 2023.
KSBSI DIY dan Ketua DPP Pemerhati Jurnalis Siber Sepakat Tolak Aneksasi Papua di Yogyakarta
“Aksi bertepatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2023 dalam memperingati 60 tahun Aneksasi Bangsa Papua,” jelasnya sebagaimana rilis kepada Suara Utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Papua
K-SBSI DIY Respons Unjuk Rasa Mahasiswa Asal Papua Tunggangi Momentum May Day 2023: Nodai Perjuangan Buruh
Dani sapaan akrabnya meminta institusi Kepolisian di DIY untuk mewaspadai aksi tersebut, sebab agenda yang disuarakan dalam peringatan 60 tahun Aneksasi Bangsa Papua ditengarai akan mengusung agenda Papua lepas dari NKRI.
“Kalau unjuk rasa terkait hari buruh internasional itu tidak masalah. Tapi menyusup di momentum Hari Buruh Internasional, lantas isinya [agenda yang disuarakan] menginginkan Papua lepas dari NKRI, tentunya itu perbuatan melawan hukum,” katanya, Ahad (30/4/2023).
BACA & KLIK : MM RSU Resmi Dibentuk, Ilham Akbar Pimpin Mudzakarah Jurnalis Anti Hoax di Suara Utama
Hari Buruh, KSBSI DIY Akan Gelar Aksi di Tugu Yogyakarta
Karena itu Dani mendesak institusi Kepolisian tidak memberikan izin aksi yang rencananya akan digelar di Titik Nol Kilometer Malioboro Yogyakarta.
Agenda yang disuarakan dalam aksi tersebut justru menodai nilai-nilai perjuangan kalangan buruh di Indonesia.
Aneksasi Bangsa Papua
“Kami berharap agar pihak Kepolisian tidak memberikan izin aksi kepada Mahasiswa Pro papua merdeka itu. Hal itu jelas menodai perjuangan kaum buruh di Indonesia,” tandas Dani.
Papua
Senada Pemimpin Redaksi Suara Utama Mas Andre Hariyanto menegaskan agar pihak Kepolisian, Aparat keamanan dan sejenisnya tidak memberikan izin aksi kepada Mahasiswa Pro papua merdeka itu.
“Saya pribadi setuju dengan pendapat ketua K-SBSI Korwil DIY agar kepolisian dan aparat keamanan bertindak tegas kepada kelompok mahasiswa turun dengan membawa isu Papua merdeka dan mengatakan Pemerintah dan Rakyat indonesia adalah bangsa Penjajah,” beber Mas Andre Hariyanto Owner Lembaga AR Learning Center yang juga salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Pemerhati Jurnalis Siber (DPP PJS).