SUARA UTAMA | Bandung – Jelang Ramadan, DPW LDII Jawa Timur mengikuti pelatihan hisab rukyat yang kembali digelar oleh DPP LDII guna memberikan pembekalan untuk merakit teleskop yang akan digunakan pada pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan. Kegiatan tersebut digelar di Observatorium Imah Noong, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (21/3).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Rukyatul Hilal DPP LDII, Wilnan Fatahillah mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan pemantauan hilal yang akan digelar oleh Tim Rukyatul Hilal LDII. Para peserta dibekali dengan pemantapan materi dan praktik cara pemasangan teleskop, membidik hilal, dan perhitungan.
“Pelatihan ini digelar untuk memberikan pembekalan menganai cara bongkar pasang teropong yang akan kami gunakan pada pengamatan hilal besok, untuk menentukan awal Ramadhan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 65 peserta Tim Rukyatul Hilal LDII yang berasal dari Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Selain untuk memperdalam teori dan praktik teknik hisab dan rukyat, pada pelatihan tersebut, DPP LDII juga menyerahkan sejumlah teleskop pada Tim Rukyatul Hilal yang ada di DPD LDII Kota dan Kabupaten. “Beberapa DPD hari ini juga mendapatkan teropong baru, sekaligus belajar mengoperasionalkannya, sehingga nanti pada saat pengamatan itu tidak ada kendala,” ucapnya.
Usai pelatihan, Wilnan Fatahillah mengungkapkan, para peserta akan mempraktikkan ilmunya dengan memantau hilal. Mereka akan disebar di beberapa titik lokasi untuk memantau hilal sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan 1 Ramadan 1444 H. “Titiknya sudah kita tentukan. Mereka akan datang di titik pengamatan hilal, seperti di Pelabuhan Ratu Sukabumi, lalu Pangandaran, Cirebon, dan lainnya. Kita akan sebar ke beberapa titik,” ungkapnya.
Melalui pelatihan tersebut, Wilnan berharap LDII dapat berkontribusi memberikan informasi awal hasil pemantauan hilal. Hasil pemantauan tersebut kemudian akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan pada sidang Isbat dalam menentukan awal Bulan Ramadhan.
“Harapannya tentu kita semua bisa mengamati hilal dengan alat yang ada, dengan demikian partisipasi kita sebagai ormas adalah membantu pemerintah untuk memberikan informasi tentang hilal,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari “Pelatihan Hisab Rukyat” yang telah digelar sebelumnya pada 25 Februari lalu. Wilnan menargetkan, usai pelatihan ini, Tim Rukyatul Hilal LDII sudah mahir dan siap untuk memantau hilal di beberapa lokasi yang menjadi titik pemantauan Tim Rukyatul Hilal LDII.
Lebih lanjut, Ketua DPW LDII Jatim, H.Amrodji Konawi mengatakan bahwa dirinya bersyukur atas pelatihan hisab rukyat yang diselenggarakan oleh DPP LDII.
“Ini merupakan ilmu baru bagi kami, ilmu kami menjadi meningkat, kami bisa mengetahui secara mendalam mengenai teori dan praktek hisab rukyat yang digunakan untuk menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawwal, terutama di Tahun 1444 H ini,” ujarnya.
Ia menerangkan bahwa pihaknya telah memberikan instruksi kepada Ketua DPD LDII se-Jatim yang memungkinkan memantau hilal di wilayahnya untuk mengikuti pelatihan ini di Bandung.
“Ada 20 DPD LDII yang kami kirimkan untuk mengikuti pelatihan itu, diantaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Jember, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Situbondo,” terangnya.
“Alhamdulillah, setelah instruksi mengikuti pelatihan tersebut kami sampaikan, lanjut untuk instruksi pembentukan tim rukyatul hilal dan ikut berpartisipasi rukyatul hilal di masing-masing kabupaten dan kotanya guna membantu Pemerintah dalam penentuan 1 Ramadan 1444 H,” imbuhnya.
Ikut hadir perwakilan hisab rukyat tersebut dari DPW LDII Jatim, H. Ali Zuhdi, H.Misdi, H.Didik Eko Putro, H.Iqbal Latief, H. Rofiko, Yerrick Sahuri dan Asyhari Eko Prayitno.