SUARA UTAMA, Sumenep – Sejumlah mahasiswa dan aktivis yang tergabung dalam organisasi Demokrasi dan Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) Korda Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumenep pada Kamis (6/3/2025).
Aksi demontrasi yang dilakukan para mahasiswa itu merupakan bentuk kekecewaan mendalam terhadap carut marutnya serta banyaknya dugaan praktik korupsi di Kabupaten Sumenep ujung timur pulau Madura.
“Lebih parahnya lagi, praktik korupsi itu melibatkan oknum pejabat dan anggota DPRD Sumenep”, teriak Rabith Warsiqi Korlap Aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan membakar flare dan menggelar “Tadarus Ramadan” di mimbar jalanan, mahasiswa Dear Jatim juga menyuarakan tuntutan penuntasan dugaan korupsi dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD yang diperkirakan merugikan negara hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
“Dana Pokir ini diperjualbelikan kepada masyarakat melalui koordinator lapangan dengan fee mencapai 40% dari anggaran yang dikelola,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Dear Jatim juga menyoroti dugaan korupsi lain, di antaranya Dugaan Pemangkasan Dana Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Kemenaker RI Bantuan sebesar 5 Juta Rupiah, yang diduga dipotong hingga mencapai 4 Juta Rupiah.
“Dugaan lainnya juga Korupsi Tunjangan Profesi Guru (TPG), serta keterlambatan penyaluran TPG yang diduga didepositokan atau dikorupsi”, jelas Rabith.
Selain itu, aktivis Dear Jatim juga menemukan dugaan penyelewengan Anggaran di Dinas PUTR Kabupaten Sumenep.
“Dalam temuan dan data yang sudah kami kantongi, telah terjadi dugaan penarikan fee/ijon proyek hingga 40% dan penyelewengan anggaran belanja hibah serta bantuan keuangan desa”, tambahnya.
Meski telah berjam-jam para mahasiswa menggelar aksi demontrasi, mahasiswa sangat kecewa karena tak ada satu pun anggota DPRD yang menemui massa aksi.
Mereka berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak.
Penulis : Rasadi