SUARA UTAMA,Merangin – Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, kembali menjadi sorotan tajam. Kegiatan ilegal ini disebut-sebut semakin merajalela dan seolah-olah tidak tersentuh hukum, meski berbagai operasi penertiban telah berulang kali dilakukan aparat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini di lapangan, seorang warga setempat mengungkapkan bahwa salah satu alat berat ekskavator yang terlihat memporak-porandakan kawasan perkebunan dan aliran Sungai Benuang diduga milik seorang pria bernama Rusmin. Nama Rusmin disebut bukan pemain baru dalam aktivitas PETI di wilayah Pamenang Selatan.
“Alat berat milik Rusmin itu, Bang. Dia pemain lama juga. Lokasinya berdampingan dengan lokasi Jayak di Blok 9 Sungai Benuang C1. Tanah yang digarap itu milik Sino, warga Dusun 5,” kata seorang warga yang ditemui media ini, Selasa (18/11/25)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga juga menyebut bahwa beberapa nama yang dikenal sebagai pemain PETI lama justru terlihat aman dan tak pernah tersentuh razia aparat. Padahal, menurut keterangan warga, aktivitas mereka masih berjalan dan merusak lingkungan setempat.
“Kami heran, Bang. Nama-nama itu sudah lama dikenal di kalangan pelaku PETI. Tapi setiap ada razia, mereka tidak pernah tersentuh. Selalu saja aman. Publik sekarang bertanya-tanya, siapa sebenarnya ‘orang kuat’ di balik aktivitas PETI di Pamenang Selatan sampai-sampai razia selalu bocor,” ujar warga tersebut.
Aktivitas PETI di Desa Tanjung Benuang memang kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Penggunaan alat berat ekskavator membuat kerusakan lingkungan semakin parah, mulai dari penggundulan lahan hingga kerusakan badan sungai.
Warga berharap aparat penegak hukum—mulai dari Polsek Pamenang, Polres Merangin hingga Polda Jambi—dapat turun tangan secara serius untuk menindak tegas para pelaku PETI yang diduga kebal hukum.
“Kami berharap aparat benar-benar serius. Jangan sampai masyarakat menilai ada pembiaran. Karena desa kami sudah jadi sorotan akibat PETI ini,” ujar warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan sejumlah nama dalam aktivitas PETI tersebut.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














