Suarautama.id, Gunungsitoli – Pelayanan publik di Polres Nias menjadi sorotan setelah insiden yang melibatkan anggota reskrim diduga membanting pintu saat seorang warga bertanya tentang laporan. Kejadian ini terjadi kurang dari seratus hari setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden RI, menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Sonia Warasi, seorang warga Kabupaten Nias, mengungkapkan pengalamannya dihadapan awak media saat berkunjung ke Polres Nias hari ini, Senin (04/11/24) untuk menanyakan perkembangan laporannya. “Saya datang dengan harapan mendapatkan informasi, tapi justru saya diperlakukan dengan tidak baik. Anggota reskrim itu membanting pintu, membuat saya sangat kecewa,” ungkapnya dengan nada tegas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindakan anggota reskrim tersebut menuai kritik, dan Sonia mempertanyakan etika pelayanan kepolisian. “Apakah ini cerminan dari pembinaan pimpinan mereka?” tanyanya, mengekspresikan kekhawatirannya tentang kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Sonia menjelaskan bahwa oknum anggota Reskrim tersebut tidak diketahui siapa namanya. ” Saya tidak kenal orang yang banting pintu barusan, namun jelas saya lihat bahwa anggota Reskrim yang membanting pintu sangat keras berasal dari ruangan Urmintu Kasat Reskrim,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Nias, saat dikonfirmasi oleh awak media mengenai insiden ini, melalui pesan chat WhatsApp menyatakan bahwa dirinya tidak berada di lokasi saat kejadian, melainkan sedang diluar kota. “Siapa nama anggota saya yang membanting pintu itu? Saya akan tanyakan nanti,” katanya, namun responsnya terkesan lepas tangan dan tidak menunjukkan kepedulian yang cukup terhadap keluhan warganya.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen Polres Nias dalam memberikan pelayanan yang baik dan profesional kepada masyarakat. Diharapkan, pihak kepolisian dapat menindaklanjuti masalah ini dan memperbaiki hubungan dengan warga demi menciptakan kepercayaan publik.