SUARA UTAMA, Merangin – Provinsi Jambi dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan bahan tambang dan mineral. Potensi tersebut diantaranya adalah bahan tambang emas yang tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Jambi.
Aktivitas PETI pada saat ini juga cukup marak terjadi adalah Provinsi Jambi, Selain dampak positif, berbagai dampak negatif akibat aktivitas PETI juga telah dirasakan dan meresahkan masyarakat di kawasan PETI. Oleh karenanya, perlu dirumuskan strategi dan kebijakan dalam penanganan berbagai dampak negatif tersebut, khususnya terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar wilayah PETI.
Kendati aparat terkait di Kabupaten Merangin telah melakukan razia penertiban terhadap penambang emas tanpa izin (PETI), hingga kini belum membawa hasil maksimal, bahkan aktivitas PETI semakin merajalela di beberapa Desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan PETI dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan pada wilayah kegiatan dan wilayah hilir dari lokasi PETI. Terjadinya kerusakan lingkungan, terutama disebabkan penggunaan merkuri untuk ekstraksi emas, yang dipraktikkan secara luas di pertambangan emas skala kecil.
Seperti yang terjadi di Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi ini, di wilayah tersebut sangat menjamur aktivitas PETI yang menggunakan alat berat Excavator, namun aman-aman saja.
Kepada media ini salah satu warga setempat yang enggan ditulis namanya mengatakan, jika beberapa set Dompeng yang ada di lokasi tersebut milik warga Desa Sungai Kapas C2 bernama Pak Kan dan Kendalikan oleh salah satu orang bernama Samsul.
“Ya PETI yang gunakan alat berat Excavator itu punya Pak Kan bang orang C2, yang mengendalikan Dompeng punya Pak kan itu Namanya Samsul bang,” demikian ungkapnya
Dirinya juga mengharapkan, jika Aparat Penegak Hukum tidak bisa menangkap pelaku PETI tersebut, paling tidak aktivitas PETI yang ada di desanya ini bisa dihentikan agar kerusakan tidak bertambah parah.
Karena PETI tidak hanya merusak lingkungan secara umum, tetapi juga berdampak pada konflik-konflik serta perubahan sosial-ekonomi-budaya-lingkungan di sekitar wilayah pertambangan.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama