SUAARA UTAMA, MERANGIN – Puad, seorang warga di Desa Selango, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, menderita luka di bagian kepala akibat tertembak peluru nyasar saat berburu Rusa pada bulan 12/23 lalu. Meski nyawanya terselamatkan namun korban mengalami liing lung dan sulit diajak komunikasi.
Sebelumnya korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit Sumatra Barat Padang untuk operasi mengeluarkan peluru yang bersarang di kepalanya, namun berdasarkan keterangan dari warga setempat ‘SI’ hingga kini peluru tersebut masih bersarang di kepala korban, karena jika peluru di keluarkan maka korban akan mengalami hal yang buruk .
“Ya sepengetahuan saya sampai saat ini dari kepala korban masih sering mengeluarkan cairan, dan korban sulit di ajak komunikasi, karena Informasinya di rumah sakit padang itu tidak di keluarkan pelurunya, karena kalau peluru yang ada di kepala itu diambil, bisa jadi akan mengalami kematian,” Demikian ucap ‘SI’.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa yang dialami korban berawal saat dia bersama sembilan orang warga lainnya ikut berburu Rusa di kawasan Hutan desa Selango pada bulan 12/2023 lalu,
Dengan bersenjatakan senjata api laras panjang kelompok pemburu yang berjumlah sembilan orang termasuk korban mencari dan berburu hewan yang dilindungi yakni Rusa, dan dari kesembilan orang tersebut ada tujuh yang membawa senjata api laras panjang.
Menurut keterangan warga setempat kelompok pemburu tersebut saat itu bermaksud menembak Rusa, Namun peluru diduga tidak mengenai sasaran, tapi justru terkena kepala teman sendiri yakni korban bernama Puad.
“Kejadian sekitar bulan 12/2023 bang, saat itu rombongan orang sembilan ini sedang berburu rusa, namun tiba-tiba salah satu dari rombongan ini ada yang terluka di bagian kepala, korban bernama Puad langsung di bawa pulang ke rumah, dan menurut informasi dari para pemburu tersebut korban terjatuh dan menghantam batu di bagian kepala, tak berselang lama korban dibawa ke rumah sakit umum Bangko, namun setibanya di RSUD Bangko pihak Rumah sakit meminta agar di bawa ke Padang karena hasil dari Rontgen terdapat peluru bersarang di kepalanya, dan korban langsung di bawa ke Rumah Sakit padang untuk dilakukan operasi pengambilan peluru yang bersarang di kepalanya, dan alhamdulillah nyawanya masih bisa di selamatkan, kini korban ada di rumah lah,” Demikian ucap salah satu warga Selango yang enggan di tulis namanya.
Kejadian di Desa selango kecamatan Pamenang selatan ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, diantaranya Ketua LSM HAM Kabupaten Merangin Larisman Sinaga, Ia mendesak polisi agar segera mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar yang bersarang di kepala Puad tersebut, sebab sudah ada senjata api dari rombongan berburu tersebut yang di serahkan ke pihak Kepala Desa Selango.
“Siapa pelakunya sudah jelas warga Selango rombongan pemburu yang diduga bernama Agus itulah, kami menilai proses penanganan sangat lamban, karena kejadian ini sudah 5 bulan, Kendati demikian hingga kini polisi belum juga mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar itu dan menyita beberapa senjata api laras panjang yang di gunakan para pemburu tersebut, informasi nya ada 7 pucuk senjata api yang di gunakan para pemburu tersebut, tapi baru satu yang di serahkan, tentunya hal ini sangat berbahaya, karena masih banyak warga yang memiliki senjata api ilegal,” Demikian ucapnya.
Terpisah, terkait dengan masih adanya sejumlah warga yang memiliki senjata api ilegal tersebut, dijumpai di ruang kerjanya pada (6/5/24) Kapolres Merangin melalui Kasat Intelkam AKP. Malik mengimbau kepada warga sipil yang menyimpan dan memiliki senjata api ilegal, agar segera menyerahkannya kepada aparat kepolisian terdekat, sebelum terjaring dalam razia dan penyisiran.
“Karena itu saya imbau segera serahkan senjata api ilegal kepada aparat keamanan. Kalau tidak, maka akan berhadapan dengan hukum, jika dalam razia ditemukan senjata itu di tangan oknum, dan apabila dalam waktu yang ditentukan tidak diserahkan maka tindakan hukum dengan sanksi keras diberikan kepada pemilik senjata api ilegal jika aparat menumukannya dalam razia atau sweeping,” kata Kasat.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama