MUHAMMADIYAH GARIS HIJAU
Penulis : Rudyspramz
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Wonosobo
SUARA UTAMA.ID. Sejatinya Islam adalah ‘Agama Hijau’ (Green Deen, meminjam istilah Abdul-Matin), dan Islam yang memberi fondasi amanah menjaga keseimbangan lingkungan (filosof islam ekologis, Syeh Husain Nashr) sehingga gerak gerik umat Islam haruslah dipandu dan dipadu dengan kesadaran tingkat tinggi akan penyelamatan lingkungan hidup tanpa itu, manusia beragama hanyalah makluk yang terlatih merusak dan menumpahkan bencana di planet bumi. Muhammadiyah juga mengemban amanah ‘memanusiakan lingkungan’ sebagai manifestasi teologi yang tangguh
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
**//Dapatkan Kabar terbaru dan follow di Google News Berita SUARA UTAMA
Muhammadiyah Garis Hijau senantiasa mengupayakan dengan sungguh sungguh untuk kerja membangun kesadaran lingkungan melalui sosialisasi yang kreatif termasuk muatan kurikulum, media cetak, elektronik dan media sosial. QS. Al Isro’ ayat Ayat 26-27 : adalah seruan dan panduan mengantisipasi persoalan ekologi yang tetap relevan sampai kapan pun bahkan sekarang telah menjadi isu global ”Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”
Seruan nahi munkar di bidang lingkungan : ”Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” QS.Ar Rum: 41-42
Baca Juga : Muhammadiyah dan Isu Lingkungan
Muhammadiyah Garis Hijau
Di saat bencana lingkungan yang terus membesar dan meluas. Aktualisasi Islam ramah lingkungan adalah sebuah keniscayaan, diksi ‘islam hijau, islam ekologis, islam rahmatan lil alamin’ adalah salah satu sisi Islam yang menyelamatkan lingkungan dan memastikan bahwa “Seorang muslim adalah seseorang yang menjamin orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya” (HR. Muslim no. 64, Bukhari no.10)
Muhammadiyah Garis Hijau
Dengan demikian sudah semestinya kita memastikan tindakan kita tidak membahayakan keselamatan makhluk hidup lain baik manusia maupun non manusia, namun seringkali terjadi distorsi, an pembangunan dan kesejahteraan yang malah terjadi kerusakan lingkungan, prosedur kelayakan lingkungan yang seharusnya dilakukan sebelum pembangunan, kadang terbalik karena intervensi politik, bangun dulu baru syarat lingkungan menyusul.
Dalam Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah (PHIWM) telah di susun konsep kepedulian Muhammadiyah terhadap Lingkungan Hidup yang perlu diamalkan secara nyata oleh seluruh warga Muhammadiyah, karena kalau tidak beramal bukanlah Muhammadiyah dan ini relatif membedakan dengan ormas lain yang memiliki kultur keagamaan yang berbeda.
Penanaman Buah Aren merupakan bagian amal shalih konservasi lingkungan selain peningkatan ekonomi umat.