SUARA UTAMA, Merangin — Pada tahun anggaran 2022 puluhan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Merangin mendapatkan bantuan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dalam dua tahap.
Berdasarkan pantauan media ini dilapangan mendapati informasi jika Pembangunan Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren tahun 2022, APBD Kabupaten Merangin dengan Pagu Rp. 80.000.000 Sebanyak 40 Pondok Pesantren.
Selanjutnya pembangunan Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren tahun 2022pada tahap dua ada sebanyak 27 Pondok Pesantren dengan Pagu Rp 79.700.000, dikerjakan secara Swakelola.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan informasi dari sumber yang ada di beberapa pesantren salah satunya Pondok Pesantren di Kecamatan Margo Tabir menyebutkan jika dana yang di kucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersebut di potong oleh oknum pegawai Dinas PUPR Kabupaten Merangin Bidang Cipta Karya yang jumlahnya sangat fantastis dengan dalih untuk pembayaran pajak dan pembuatan LPJ.
“Ya bang, pesantren kami mendapat bantuan yang tahap Dua untuk bangunan RKB, tapi dengan dana yang di anggarkan sekitar Rp 80 juta tersebut tidak sesuai dengan bangunan yang harus di kerjakan, karena dari Rp.80 juta itu kami hanya menerima sekitar Rp. 60 juta’an lah, Ndak tau kok banyak sekali potongan nya, katanya untuk pajak, padahal kami juga sudah bayar juga pajak yang di BPPRD, jadi pada akhirnya untuk menyelesaikan bangunan tersebut kami dari pihak pondok pesantren nombok lah bang,’ demikian kata salah satu pengasuh Ponpes di Margo Tabir Minggu (9/2/25).
Ditambahkannya menurut sumber tersebut mengatakan jika untuk pengerjaan LPJ di Handle oleh pihak Dinas PUPR Kabupaten Merangin melalui pegawai Bidang Cipta Karya berinisial ‘R’.
“Ya bang, untuk pembuatan LPJ di Handle oleh ‘R’ pegawai PU bang, katanya kalau pihak Ponpes yang buat nanti banyak kesalahan, dan untuk jasa pembuatan LPJ tersebut Kami membayar Rp. 3 juta ke pegawai PU tersebut, dan itupun kami masih di bebani untuk pembelian materai, itulah bang kalau Rp. 3 juta kali 60 ponpes lumayan besar juga duitnya bang,” demikian ungkap salah satu pengasuh Ponpes yang namanya minta dirahasiakan.
Sementara itu terkait dengan hal tersebut sebelumnya media ini beberapa kali mendatangi Kantor DPUPR Kabupaten Merangin Bidang Cipta Karya guna mengkonfirmasi kepada Kepala Bidang yakni Suhelmi, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat, hanya ada beberapa staf saja.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama