Jakarta, 29 Agustus 2025 – Satu unit mobil rantis milik satuan Brimob menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol) di tengah kerumunan massa demonstrasi yang berlangsung di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (28/8/2025). Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.27 WIB, saat mobil rantis bergerak menuju arah massa yang sedang melakukan aksi demonstrasi di Jalan Penjernihan I.
Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kejadian tersebut dengan jelas, di mana mobil rantis yang melaju kencang berusaha menerobos kerumunan massa hingga menabrak dan melindas pengemudi ojol yang berada di jalur tersebut. Seorang saksi mata, Rian, yang melihat langsung kejadian tersebut mengatakan, “Lurus, ditubruk langsung, dia enggak lihat-lihat. Langsung dilindas, ditabrak aja.”
Setelah kejadian itu, massa langsung berkerumun dan menggotong tubuh korban yang sudah terkapar tak berdaya. Saksi juga menambahkan bahwa situasi menjadi sangat kacau, dan beberapa orang segera berusaha menolong korban yang tak lama kemudian dievakuasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolri Angkat Bicara dan Memerintahkan Propam untuk Menindaklanjuti Insiden
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan rasa prihatin dan kesedihannya atas peristiwa tersebut. Dalam konfirmasinya kepada wartawan, Jenderal Sigit menyatakan, “Saya sangat menyesali peristiwa yang terjadi ini. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Saat ini, kami sedang mencari keberadaan korban dan saya perintahkan Propam untuk turun tangan menindaklanjuti insiden ini.”
Pihak kepolisian telah membuka penyelidikan terkait insiden yang merenggut nyawa seorang pengemudi ojol tersebut dan memastikan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Dukacita dari Praktisi Hukum dan Perpajakan, Yulianto Kiswocahyono
Praktisi hukum dan perpajakan, Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, turut menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa tragis ini. “Saya sangat berduka cita atas insiden yang menimpa Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang telah kehilangan nyawanya di tengah kerumunan aksi unjuk rasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Yulianto.
Yulianto juga menekankan pentingnya agar kekerasan yang melibatkan aparat tidak terjadi lagi di masa mendatang. “Insiden ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tindakan kekerasan oleh aparat tidak dapat dibenarkan, apapun alasan atau latar belakangnya. Saya berharap kejadian ini diusut tuntas secara transparan dan semua pihak yang bertanggung jawab dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Yulianto.
Harapan untuk Penanganan Insiden secara Transparan
Yulianto juga berharap agar pihak berwenang memberikan perhatian serius terhadap kasus ini dan melakukan investigasi secara objektif dan terbuka. “Masyarakat berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Semoga insiden ini menjadi titik balik untuk meningkatkan disiplin dan kontrol terhadap tindakan aparat dalam menghadapi demonstrasi dan situasi darurat,” tambah Yulianto.
Kesimpulan dan Harapan untuk Perbaikan
Peristiwa tragis ini menjadi sebuah cermin bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk selalu bertindak dengan penuh kehati-hatian, mengedepankan prinsip kemanusiaan, dan menjaga kedamaian di tengah-tengah aksi protes. Semua pihak berharap agar kasus ini diselesaikan dengan adil dan tidak ada lagi korban jatuh akibat tindakan kekerasan yang tidak perlu.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














