Terima Kunjungan LDII, Prabowo Tekankan Pentingnya Pancasila Sebagai Landasan Politik dan Ekonomi Bangsa

- Penulis

Sabtu, 9 September 2023 - 05:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Jakarta – Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan jajarannya, menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis (7/9). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan politik dan ekonomi bangsa.

“Dalam bidang ekonomi, Pancasila menjadikan kegiatan ekonomi sebagai alat mencapai persatuan nasional, menjunjung tinggi kemanusian, berpihak pada kepentingan nasional, dan berkeadilan sosial,” ungkap Menhan.

Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah dengan nilai-nilai Pancasila tersebut, berupaya keras memberantas kemiskinan, “Pengentasan kemiskinan juga menjadi visi ke depan, dan menjadikan manusia Indonesia sebagai manusia yang unggul dengan pendidikan yang unggul pula,” tegas Prabowo.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Terima Kunjungan LDII, Prabowo Tekankan Pentingnya Pancasila Sebagai Landasan Politik dan Ekonomi Bangsa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo juga menyoroti geopolitik, dengan membangun pertahanan yang kuat, bangsa Indonesia memiliki negara yang kuat dan berwibawa. Dengan pertahanan yang kuat, Indonesia memiliki kewibawaan untuk berbicara dan memberi solusi atas problematika internasional, terutama di Asia Pasifik.

Menanggapi pernyataan Prabowo tersebut, DPP LDII siap mendukung program kerja Menhan Prabowo, salah satunya dengan melahirkan manusia unggul berkarakter profesional religius. Membangun manusia yang unggul tersebut, akan dipertajam dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII yang akan dilaksanakan pada 7-9 November 2023, “Kami mengundang Menhan Prabowo sebagai salah satu pembicara kunci setelah Presiden Jokowi,” tutur KH Chriswanto.

Mengenai berbagai visi Menhan Prabowo, menurut KH Chriswanto sangat selaras dengan program dan agenda di Rakernas, “Alhamdulillahnya, rupanya program kami sejalan dengan program-program serta keinginan dan visi-visi beliau, terutama terkait dengan kenegaraan, kebangsaan, dan berbagai hal. Alhamdulillah beliau juga sanggup insya allah akan hadir. Kami mengucapkan terima kasih sekali,” tutur KH Chriswanto.

BACA JUGA :  Spirit Fiskal dan Etika Penegakan Pajak

Dalam pertemuan itu, Prabowo juga memberi masukan bagi LDII untuk turut berpartisipasi dalam mengelola problematika bangsa, agar ke depannya menjadi lebih baik, “Kami sebagai bagian dari civil society harus bisa berbuat lebih baik ke depan. Harapan kami Pak Prabowo bisa hadir dalam Rakernas kami, bagaimanapun beliau salah satu kandidat presiden. Maka tentu kami juga menaruh harapan besar, untuk menyampaikan aspirasi kami kepada Pak Prabowo,” ujarnya.

KH Chriswanto menyatakan DPP LDII dan Menhan Prabowo Subianto memiliki keinginan dan kesamaan visi untuk menjadikan Indonesia jauh lebih baik, “Saya kira ini cocok. Dalam forum Rakernas kita akan membuat rekomendasi yang saling memperkuat untuk membangun bangsa dan negara ke depan,” pungkas KH Chriswanto.

Terkait penegakan nilai-nilai Pancasila, pemikiran Menhan Prabowo sangat selaras dengan aspirasi LDII, yakni kembali merevitalisasi demokrasi Indonesia dengan nilai-nilai Pancasila, “Pada Kamis, 23 Agustus lalu, kami menggelar seminar kebangsaan, bertema revitalisasi demokrasi pasca-Pemilu 2024, gagasan utamanya bagaimana politik dan ekonomi kembali dijiwai Pancasila,” tutur KH Chriswanto.

Dengan sistem ekonomi Pancasila, masyarakat mendapat akses yang lebih luas terhadap peluang ekonomi, “Sehingga pemerataan dan keadilan sosial bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia, kemiskinan pun dapat dientaskan,” tutur KH Chriswanto Santoso yang didampingi Ketua SC Rakernas Prof.Singgih Tri Sulistiyono, Sekretaris Umum Dody Taufiq Wijaya, Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji dan anggota DPP LDII Rachmat Tri Fahmi.

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan
Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
Kader KAMMI AB3 Membentuk Arsitektur Politik Global Indonesia Emas 2045
Regulasi Pajak Emas Dibahas dalam Audiensi DJP Bersama Industri
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:29 WIB

Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:11 WIB

Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:48 WIB

Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Minggu, 30 November 2025 - 10:29 WIB

Kader KAMMI AB3 Membentuk Arsitektur Politik Global Indonesia Emas 2045

Sabtu, 29 November 2025 - 08:53 WIB

Regulasi Pajak Emas Dibahas dalam Audiensi DJP Bersama Industri

Berita Terbaru