SUARA UTAMA – St. Petersburg, Rusia: Dalam sebuah forum internasional bergengsi yang dihadiri para pemimpin dunia, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas dan menyentuh hati. Dalam pidatonya di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 (20/6/2-25), Prabowo menekankan bahwa dunia saat ini membutuhkan lebih dari sekadar unjuk kekuatan. Menurutnya, nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi fondasi utama dalam kepemimpinan global dan pengambilan kebijakan internasional.
“Sudah saatnya kita tidak hanya bicara kekuatan militer, ekonomi, atau politik. Dunia harus mulai bicara tentang kemanusiaan, tentang belas kasih, keadilan, dan perdamaian,” tegas Prabowo di hadapan para delegasi.
Pernyataan tersebut mendapat sorotan karena dilontarkan dalam forum yang sering kali didominasi oleh narasi kekuatan geopolitik dan strategi ekonomi. Prabowo, yang selama ini dikenal sebagai tokoh militer dan nasionalis, kini tampil sebagai suara penyeimbang yang menyerukan pendekatan lebih humanis dalam diplomasi global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pesan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung berbagai konflik bersenjata yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk penderitaan rakyat sipil yang menjadi korban. Ia mengingatkan bahwa kekuatan yang tidak dibarengi dengan nilai-nilai kemanusiaan hanya akan melahirkan ketidakadilan dan penderitaan.
“Apa arti kekuatan jika itu merenggut nyawa anak-anak, menghancurkan sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah?” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan berpenduduk mayoritas Muslim, memiliki peran strategis dalam mendorong perdamaian dunia. Prabowo mengajak para pemimpin negara besar untuk menjadikan kemanusiaan sebagai pedoman dalam membangun dunia yang lebih adil dan damai.
Diplomasi Indonesia di Panggung Dunia
Pidato Presiden Prabowo tersebut juga menjadi refleksi dari arah baru diplomasi Indonesia yang lebih aktif di panggung global. Dengan gaya lugas namun penuh empati, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi jembatan dialog antarbangsa, mempromosikan perdamaian dan kerja sama yang berlandaskan nilai-nilai universal.
Ia mengutip nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila dan semangat Non-Blok sebagai landasan moral Indonesia untuk terus mendorong diplomasi damai dan menolak politik adu domba antar negara.
Respon Dunia Internasional
Pidato Prabowo mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Beberapa tokoh dunia memuji keberaniannya mengangkat isu kemanusiaan di tengah dominasi narasi kekuasaan. Media internasional menyebutnya sebagai “suara moral dari Asia Tenggara” yang membawa keseimbangan baru dalam diskursus global.
Sejumlah pengamat menilai pidato tersebut sebagai langkah strategis Prabowo dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah yang menjunjung tinggi prinsip moral dan solidaritas global.
Kehadiran Presiden Prabowo di St. Petersburg menjadi momen penting dalam sejarah diplomasi Indonesia. Pesannya yang menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan di tengah kompleksitas dunia modern menjadi sorotan dan bukti bahwa Indonesia tidak hanya hadir sebagai penonton dalam percaturan global, tetapi sebagai aktor yang membawa pesan moral bagi peradaban dunia.
Sumber Berita : Wartawan SUARA UTAMA