Jakarta –
Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali menanggapi kritik keras Anies Baswedan yang pernah menilai kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan hanya “11 dari 100” dalam debat Pilpres 2024 lalu.(29/09/25)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam, meskipun penilaian itu jelas tidak proporsional dan cenderung bernuansa politik kampanye.
> “Saya enggak dendam sama Anies. Waktu itu beliau kasih nilai 11 dari 100, saya terima. Itu bagian dari dinamika politik,” tegas Prabowo.
Kritik Anies Tidak Sejalan Fakta
Capaian Kementerian Pertahanan di era Prabowo menunjukkan hal sebaliknya dari klaim “nilai 11”:
Modernisasi Alutsista – Pemerintah menandatangani kontrak pembelian 42 unit jet tempur Rafale, 2 kapal selam Scorpene, serta 36 pesawat F-15EX untuk memperkuat pertahanan udara.
Cadangan Komponen Pertahanan Rakyat – Melalui program Komponen Cadangan (Komcad), ribuan warga dilatih setiap tahun untuk memperkuat pertahanan semesta.
Kerja Sama Internasional – Indonesia memperluas kerja sama pertahanan dengan negara-negara besar, termasuk Prancis, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, untuk transfer teknologi dan latihan bersama.
Peningkatan Anggaran Pertahanan – Kemenhan berhasil mengamankan anggaran strategis jangka panjang (blueprint modernisasi pertahanan hingga 2045).
Peningkatan Industri Pertahanan Dalam Negeri – Dorongan revitalisasi BUMNIS (industri strategis) seperti PT Pindad, PAL, dan Dirgantara Indonesia, termasuk proyek kendaraan tempur Harimau dan kapal fregat Merah Putih.
Data ini menunjukkan bahwa klaim “11 dari 100” sama sekali tidak mencerminkan realitas kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Prabowo Pilih Jalur Negarawan
Meski diserang dengan kritik yang dianggap tidak berbasis data, Prabowo menolak terjebak dalam konflik pribadi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak dendam, dan justru mengedepankan rekonsiliasi serta kepentingan bangsa di atas rivalitas politik.
Pesan Politik
1. Kritik Anies Tak Objektif – Angka “11 dari 100” tidak berdasar pada fakta capaian Kemenhan.
2. Prabowo Tunjukkan Kedewasaan – Merespons kritik keras dengan sikap lapang dada.
3. Negarawan vs Retorika Politik – Publik bisa menilai siapa yang tampil sebagai negarawan sejati dalam menghadapi perbedaan pandangan.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando














