SUARA UTAMA, NGAWI – Peningkatan Kreativitas Melukis Melalui Tekhnik Finger Painting di Kelompok A TK SRINGIN 02 JUMANTONO KARANGANYAR JAWA TENGAH – Semester II Tahun Ajaran 2022/2023
Bu Dwi Paryani sedang melakukan kegiatan Peningkatan Kreativitas Melukis Melalui Tekhnik Finger Painting di Kelompok A TK SRINGIN 02 JUMANTONO KARANGANYAR JAWA TENGAH – Semester II Tahun Ajaran 2022/2023. Foto & Gambar: Dokumentasi Pribadi Bu Paryani
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru yang Profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mutu Pendidikan yang ada di sekolah, kemampuan guru selalu diperbaharui melalui pengembangan keprofesian , tidak hanya dengan melalui pengembangan keprofesian guru yang professional tetapi juga melakukan penelitian Tindakan kelas yang ada di sekolah. Kompetensi yang dituntut dari guru profesional adalah memiliki kebiasaan dan kemampuan ilmiah dalam merancang, melaksanakan, menemukan kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan pengembangan, serta memanfaatkannya untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.
Model pembelajaran kreatif-produktif, diharapkan mampu mengembangkan kualitas pembelajaran pada anak. Lebih lanjut dinyatakan bahwa model pembelajaran ini menantang anak untuk aktif mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan menghasilkan sesuatu yang kreatif yang bersumber dari pemahaman mereka terhadap konsep yang dikaji. Belajar merupakan proses aktif anak dalam membangun pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Dengan demikian peran aktif dari anak sangat penting dalam rangka pembentukan kreativitasnya. Anak kreatif dapat dilatih dengan cara guru menciptakan kegiatan yang beragam memenuhi berbagai tingkat kemampuan anak dengan situasi pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat memusatkan perhatian anak secara penuh pada proses pembelajaran
Masa usia dini merupakan masa dimana seluruh aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dapat berkembang maksimal. Keoptimalan perkembangan dan pertumbuhan bisa dicapai anak apabila anak mendapatkan stimulasi tepat dari lingkungannya sesuai dengan karakteristik anak pada tahap usianya. Salah satu aspek perkembangan yang penting untuk ditingkatkan sejak dini adalah kreativitas.
Upaya pengembangan ini dapat di lakukan dengan berbagai cara termasuk meningkatkan kreativitas seni melalui tekhnik finger Painting. Permainan pada anak usia dini tidak hanya terkait dengan kemampuan seni saja, tetapi juga kesiapan mental sosial emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus di lakukan secara menarik, bervariasi dann menyenangkan
Dari sidik-sidik jari yang ditinggalkan pada kertas, ditambahkan detail-detail kecil untuk memperjelas gambar. Finger painting adalah kegiatan melukis menggunakan ujung jari- jari seperti sidik jari. Hal tersebut sudah membuat finger painting unik dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat kreatif serta mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan menggambar karya-karya kreatif (Christina Hong, 2000: 84). Oleh sebab itu, peneliti memilih kegiatan finger painting sebagai salah satu strategi pengembangan kreativitas anak karena dalam kegiatan finger painting dapat mengekspresikan imajinasinya secara langsung, anak diberikan kebebasan untuk melukis apapun yang anak pikirkan melalui media yang disediakan. Finger Painting adalah kegiatan berkarya seni yang sederhana, karena tidak membutuhkan alat dalam kegiatannya. Guru cukup menyediakan kertas, Spon, dan pasta warna, anak sudah bisa melakukan kegiatan finger painting.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kreativitas melukis melalui tekhnik finger painting pada Anak Kelompok A Di TK Sringin 02 Jumantono Karanganyar Jawa Tengah
- Mendiskripsikan hasil Peningkatkan Kreativitas melukis melalui Tekhnik Finger Painting Anak Kelompok A Di TK Sringin 02 Jumantono Karanganyar Jawa Tengah
Hasil penelitian Tindakan kelas Melalui kegiatan finger painting anak mampu menguasai 4 aspek kreativitas yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi. Aspek kelancaran jika anak sudah mampu menghasilkan bentuk lukisan yang bervariasi, kelenturan jika anak mampu mengkombinasikan warna untuk melukis, keaslian jika anak mampu membuat hasil karya dengan idenya sendiri, serta elaborasi jika anak mampu mengembangkan ide terhadap hasil karyanya secara luas dalam finger painting. Dengan demikian, kegiatan finger painting dapat membantu meningkatkan kreativitas anak. Melalui finger painting anak merasa lebih tertarik untuk menciptakan hasil karya dengan berbagai bentuk yang diciptakan sesuai dengan imajinasinya sehingga kreativitas anak dapat meningkat dan berkembang sesuai harapan.
Adapun peningkatan kemampuan kreativitas anak melalui kegiatan finger painting dapat dilihat pada hasil observasi Pra Siklus dari 10 anak yang diteliti, anak yang memperoleh kriteria Belum Berkembang (BB) sejumlah 5 anak atau sebesar 50% , anak yang memperoleh kriteria Mulai Berkembang (MB) sejumlah 3 anak atau sebesar 30% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sejumlah 2 anak atau sebesar 20% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) sejumlah 0 anak atau sebesar 0% . Sementara indikator keberhasilan dalam PTK ini ialah anak yang mencapai kriteria BSH dan BSB secara klasikal (keseluruhan kelas) sebesar 85%. Sedangkan hasil pada Pra Siklus ialah sebesar 20% atau sejumlah 2 anak. Sehingga 20% < 85%, maka dapat disimpulkan bahwa PTK pada tahap ini dinyaatakan Belum Berhasil.
Pada pertemuan ke-3 Siklus I, dari 10 anak yang diteliti, anak yang memperoleh kriteria Belum Berkembang (BB) sejumlah 1 anak atau sebesar 10% , anak yang memperoleh kriteria Mulai Berkembang (MB) sejumlah 6 anak atau sebesar 60% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sejumlah 2 anak atau sebesar 20% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) sejumlah 1 anak atau sebesar 10% . Sementara indikator keberhasilan dalam PTK ini ialah anak yang mencapai kriteria BSH dan BSB secara klasikal (keseluruhan kelas) sebesar 85%. Sedangkan hasil pada Siklus ini ialah sebesar 30% atau sejumlah 3 anak. Sehingga 30% < 85%, maka dapat disimpulkan bahwa PTK pada tahap ini dinyaatakan Belum Berhasil.
Pada pertemuan ke-3 Siklus II, dari 10 anak yang diteliti, anak yang memperoleh kriteria Mulai Berkembang (MB) sejumlah 1 anak atau sebesar 10% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sejumlah 4 anak atau sebesar 40% , anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) sejumlah 3 anak atau sebesar 50%. Sementara indikator keberhasilan dalam PTK ini ialah anak yang mencapai kriteria BSH dan BSB secara klasikal (keseluruhan kelas) sebesar 85%. Sedangkan hasil pada Siklus ini ialah sebesar 90% atau sejumlah 9 anak. Sehingga 90% > 85%, maka dapat disimpulkan bahwa PTK pada tahap ini dinyatakan tuntas atau berhasil.
Dan Pada kegiatan Refleksi penelitian Tindakan kelas ini saya merasakan adanya masalah dan kekurangan yang muncul pada saat melakukan penelitian tndakan kelas sebagai berikut :
- Guru belum dapat menciptakan kegiatan melukis secara bervariasi
- Guru belum dapat menarik perhatian anak dalam kegiatan melukis
- Anak kurang kreatif dalam kegiatan melukis
- Kemampuan kreativitas anak masih rendah
- Masih banyak anak yang tidak mau memegang pasta finger painting karena kotor.
- Rendahnya pengalaman bermain sensory play yang merangsang kreativitas anak
- Stimulasi kemampuan motoric halus yang kurang bervariasi.
- Anak mudah bosan dan tidak fokus
- Pada saat melakukan kegiatan finger printing menggunakan bidang dasaran kertas HVS yang tipis sehingga mudah sobek saat anak menggunakannya untuk mencampur
- Anak kurang termotivasi dalam mengerjakan kegiatan finger printing karena belum ada penghargaan atas kerjanya dalam kegiatan finger printing.
Penyelesaian permasalahan yang terjadi dapat diatasi alternatif dan pemecahan masalah sebagai berikut :
- Melatih motorik halus pada anak yang melibatkan otot-otot kecil dan kematangan syaraf, karena pada ujung ujung jari anak terdapat sensor yang berhubungan dengan Dengan finger painting ujung-ujung jari anak akan banyak bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukisnya.
- Sebagai media ekspresi emosi anak,anak akan menuangkan ekspresi jiwanya dengan warna-warna yang sesuai dengan kondisi emosionalnya
- Mengenalkan anak pada konsep warna primer, lebih jauh lagi memberi kesempatan pada anak untuk bereksperimen tentang pencampuran warna sehingga menghasilkan warna
- Mengembangkan dan mengenalkan estetika anak tentang keindahan warna dan bentuk.
- Meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas
- Mengurangi sifat hiperaktifitas pada anak penderita autis dan
- Meningkatkan koordinasi mata dan
- Membantu anak untuk lebih rileks di sela-sela aktivitas yang
Sapetendik Indonesia Siapkan Pre Test PPG dan UKMPPG 2023, Ini Langkahnya
Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)