Orang Padang Asli Minangkabau, dan Sejarah Kehadiran Orang Nias di Padang

- Penulis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Masih sering terjadi salah kaprah dalam menyebut identitas “Orang Padang”. Sebagian orang luar Sumatera Barat mengira bahwa orang Padang adalah orang Nias atau etnis lain. Anggapan ini tentu keliru. Untuk meluruskannya, perlu dipahami siapa sebenarnya orang Padang, serta bagaimana asal-usul orang Nias bisa hadir di Padang.

 

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Orang Padang Asli Minangkabau, dan Sejarah Kehadiran Orang Nias di Padang Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang Padang Adalah Minangkabau

 

“Orang Padang” merujuk pada masyarakat Minangkabau yang berasal dari Kota Padang dan Sumatera Barat secara umum. Minangkabau memiliki budaya khas dengan sistem kekerabatan matrilineal, berbahasa Minang, dan mayoritas beragama Islam. Mereka terkenal dengan tradisi merantau, sehingga dikenal luas di seluruh Indonesia, terutama lewat Rumah Makan Padang.

 

Padang hanyalah nama kota, tetapi karena popularitasnya, semua perantau Minang sering disebut “orang Padang”. Padahal bisa saja mereka berasal dari Bukittinggi, Solok, Tanah Datar, atau Pariaman.

 

Perbedaan Minang dan Nias

 

Minangkabau (Padang): Islam, berbahasa Minang, adat matrilineal.

 

Nias: Kristen mayoritas, bahasa Nias, budaya megalitik dan tradisi lompat batu.

 

 

Keduanya jelas berbeda, sehingga menyebut orang Padang sebagai orang Nias adalah kesalahan.

 

Asal Usul Orang Nias di Padang

 

Meskipun berbeda, orang Nias memang sudah lama hadir di Padang. Sejarahnya:

BACA JUGA :  Aris Korban Dugaan Penganiayaan Oleh Kasi Pem Kecamatan Tabir 'Reno', Meminta Polisi Segera Proses Laporannya

 

1. Masa kolonial Belanda (abad 18–19): banyak orang Nias dibawa ke Padang sebagai buruh pelabuhan, pekerja perkebunan, hingga masuk lewat perdagangan budak.

 

 

2. Setelah perbudakan dihapus: sebagian besar menetap di Padang dan mulai membaur dengan masyarakat lokal.

 

 

3. Abad ke-20 hingga sekarang: migrasi orang Nias ke Padang berlangsung secara sukarela untuk bekerja, berdagang, dan menempuh pendidikan.

 

 

 

Komunitas Nias umumnya tinggal di daerah pesisir dan pelabuhan, kemudian berkembang dalam berbagai profesi. Walau minoritas, mereka ikut memberi warna dalam kehidupan sosial dan ekonomi Padang.

 

Kesalahpahaman Identitas

 

Karena keberadaan orang Nias di Padang cukup lama, muncul salah kaprah yang menyebut orang Padang berasal dari Nias. Faktanya, orang Padang asli adalah Minangkabau, sedangkan orang Nias di Padang adalah etnis pendatang yang sudah lama tinggal dan berbaur.

 

Kesimpulan

 

Orang Padang sejatinya adalah orang Minangkabau dari Sumatera Barat. Sementara orang Nias di Padang adalah komunitas pendatang yang sudah hadir sejak masa kolonial dan kini menjadi bagian dari keragaman etnis kota Padang. Meluruskan identitas ini penting agar masyarakat lebih memahami kekayaan budaya Nusantara tanpa

mencampuradukkan antara Minang dan Nias.

Penulis : Ziqro fernando

Editor : Ziqro fernando

Sumber Berita : Tim penulis

Berita Terkait

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis
Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung
Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 
Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025
The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 
Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 
Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan
Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 21:28 WIB

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis

Sabtu, 8 November 2025 - 20:27 WIB

Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung

Sabtu, 8 November 2025 - 13:19 WIB

Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 

Sabtu, 8 November 2025 - 10:05 WIB

The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 

Sabtu, 8 November 2025 - 09:02 WIB

Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 

Jumat, 7 November 2025 - 17:03 WIB

Hakim Pengadilan Pajak Desak DJP Perbaiki Tata Kelola Pemeriksaan dan Pengawasan

Kamis, 6 November 2025 - 15:24 WIB

Chilean Paradox dan Kerapuhan Kelas Menengah Indonesia

Kamis, 6 November 2025 - 09:45 WIB

Pasar Saham AS Diprediksi Naik Moderat di 2025, Didukung Pertumbuhan Laba dan Inovasi AI

Berita Terbaru