
SUARA UTAMA, Mesuji – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok kembali mengalami kenaikan. Salah satu komoditas yang paling mencolok adalah cabai. Di Pasar Simpang Pematang, pasar tradisional terbesar di Kabupaten Mesuji, harga cabai terpantau merangkak naik cukup tajam dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan ini diduga kuat dipicu oleh cuaca buruk dan bencana alam di sejumlah daerah sentra produksi. Kondisi tersebut membuat pasokan cabai ke tingkat pedagang pasar berkurang, sementara permintaan tetap tinggi menjelang akhir tahun.
Berdasarkan pantauan di lapangan, berikut harga terkini cabai di Pasar Simpang Pematang:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Cabai merah besar: hingga Rp90.000 per kilogram
- Cabai rawit: hingga Rp70.000 per kilogram
- Cabai rawit cablak: hingga Rp80.000 per kilogram
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa kenaikan harga sudah terjadi sejak pemasok pertama atau tengkulak. “Dari tengkulaknya aja udah tinggi loh, Om. Kita juga enak nggak enak mau naikin harga. Soalnya belum juga tahun baru, belum juga puasa, tapi udah pada naik,” ungkapnya.
Kondisi ini membuat para konsumen semakin resah. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan mengendalikan harga agar tidak semakin memberatkan masyarakat, mengingat cabai hanya salah satu dari berbagai bahan pokok yang juga mengalami kenaikan menjelang Nataru.
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa kenaikan komoditas strategis seperti cabai, beras, hingga minyak goreng dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga. Pemerintah diharapkan mengambil langkah cepat, mulai dari operasi pasar hingga stabilisasi pasokan, untuk mencegah lonjakan harga lebih lanjut.
Dengan tren kenaikan harga yang terus terjadi setiap menghadapi hari-hari besar, masyarakat meminta adanya solusi jangka panjang dari pemerintah agar kestabilan harga bahan pokok dapat lebih terjaga dan tidak selalu menjadi beban menjelang momen-momen penting nasional.












