SUARA UTAMA – DALAM Berumah tangga bagi seorang Muslim tidak hanya didasari oleh sebuah kebutuhan akan fitrah untuk hidup berpasangan dengan lawan lawan jenis. Lebih dari itu, dalam berumah tangga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah dan dakwah.
Sedangkan sebagai dakwah, berumah tangga adalah sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan takwa serta berlomba dalam memberikan contoh terbaik. Dakwah dalam konteks ini tidak hanya antara suami, istri, dan anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, juga meliputi bagaimana keluarga yang dibentuk dapat menjadi teladan bagi keluarga lainnya dan masyarakat pada umumnya. Kutip Republika.
Sebagai ibadah, berumah tangga merupakan sarana untuk meningkatkan dan menyempurnakan amaliah ibadah kepada Allah SWT. Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan separuh iman, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa.” (HR Thabrani).
Perihal tersebut, menanggapi tentang fasilitas Ta’aruf berbasis online atau via sosial media, kadangkala masyarakat bisa mempercayai juga bisa tidak mempercayai. Sebab, proses ada yang sesuai syariah ada juga yang neko – neko (asal – asal). Mengapa demikian, simak sekilas pengalaman salah satu Ikhwan dalam mengikuti atau mendaftar di Ta’aruf Online.
Ta’aruf Online Tak Semulus Perkiraan
Si Ikhwan mencoba mendaftar dan berhasil mengikuti alur Ta’aruf Online. Pada saat itu peserta dimintai CV biodata Ta’aruf, baik itu Ikhwan atau Akhwat. Dalam hal itu, disebutkan kriteria pasangan yang diinginkan dan diharapkan, termasuk usaha ingin menjalin hubungan rumah tangga.
BACA JUGA : Redaksi Suara Utama Ajak Masyarakat Bergabung Menjadi Kaperwil Kabiro Koresponden dan Jurnalis Anti Hoax
“Saling tukeran CV biodata, misal si Ikhwan ingin seperti ini – ini, dan sebaliknya juga si Akhwat. Tapi pada kenyataan diluar perkiraan, tepatnya banyak memilih dan bila tidak sesuai tidak berkenan. Padahal tertulis siap bersama pasangan yang mengajak dalam keseriusan. Terus apa bedanya dengan mencari pasangan lewat pasangan. Pelajari dulu ilmu Ta’aruf sesuai Syar’i jangan cuma mengikut karena tren,” ujar Abu Zhafran Saif Ghazi Al-Amin menceritakan kepada redaksi Suara Utama ID, Jum’at (07/10/2022).
Ya wajar saja jika memilih untuk pasangan, masih kata Abu Zhafran Alumni Lembaga AR Learning Center, karena pernikahan hanya sekali dalam seumur hidup. Tapi alangkah baiknya bila sudah berkeinginan menikah lebih baik cara tidak seperti pacaran atau banyak kriteria sedangkan isi biodata meyakinkan agar segera menikah jika ada serius.
“Plus minus saja sih. Jika sudah tukaran WhatsApp dan email dan japri sosial media tapi mengantung sama saja seperti kenalan dan tidak ada arah tujuan. Apalagi daftar keikutsertaan Ta’aruf berbayar sebagian besar. Tapi kalau boleh saran, alangkah baiknya menjalani dengan serius bila sudah siap dan tidak terlalu lama menunggu serta memikirkan matang – matang. Dan terakhir diterima atau ditolaknya Ta’aruf apalagi versi online sudah biasa, lebih banyaknya tidak lanjut hanya berteman saja,” tutup dan sebagai pesan kepada peserta Ta’aruf Online.
Mengutip penjelasan Ta’aruf di website wikipedia, dijelaskan Taaruf atau Taruf (bahasa Persia: تعارف, pengucapan Persia: ( simak)) adalah istilah dari Bahasa Persia yang mengacu pada bentuk kesopanan atau seni etiket di Iran, yang menekankan pada rasa hormat dan peringkat sosial.
Taaruf adalah ritual kesopanan yang bertujuan menyamakan kedudukan (mempromosikan kesetaraan) dalam budaya hirarkis. Taaruf antar teman, maupun antara tuan rumah dan tamu, menekankan nilai persahabatan sebagai prioritas dalam mencapai segala hal di dunia. Taaruf juga merupakan cara mengelola hubungan sosial dengan sopan santun. Ini berarti, taaruf dapat digunakan sebagai dasar untuk hubungan timbal balik (secara positif) atau sebagai “senjata sosial atau politik yang membingungkan penerima dan menempatkannya pada posisi yang tidak menguntungkan” (secara negatif).
Maka dari itu, taaruf adalah salah satu hal yang paling mendasar untuk dipahami tentang budaya Iran.