SUARA UTAMA, Bogor – Pada jaman dahulu keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang berasal dari Kepulauan Jawa. Keris sudah ada sejak 600 tahun yang lalu dan sudah digunakan pada abad ke-9 Masehi. Keris merupakan golongan senjata tajam belati. Keris di buat oleh seorang ahli yang di sebut Empu. Pembuatan keris tidaklah mudah, dan membutuhkan waktu panjang. Biasanya empu melakukan ritual terlebih dahulu seperti berpuasa, tapa dan tirakat memohon petunjuk kepada yang Sang Maha Kuasa agar dalam pembuatan keris menjadi sempurna, Maha Karya.
Keris banyak digunakan oleh penguasa kerajaan, sampai prajurit. Keris di pakai untuk membela diri, sebagai alat pertahanan diri dari serangan musuh. Bagi orang Jawa keris adalah senjata Pamungkas yang di gunakan saat perang sebelum pedang, tombak, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat keris adalah besi, baja, dan pamor. Pamor adalah batu meteorit, nikel, atau senyawa besi.
- Besi yang gunakan dalam pembuatan keris :
- Besi kuning berasal dari China.
- Besi pulosani berasal dari Pulau Asin.
- Besi karang kijang berasal dari Pulau Karang Kijang.
- Besi karang semut berasal dari Pulau Karang Semut.
- Besi sambojo berasal dari Kamboja atau Campa.
- Besi galintung berasal dari daerah Galintung di Tanah Hindu. Pamor Batu meteorit, nikel, senyawa besi.
Selain itu, keris juga membutuhkan baja untuk membuat bagian tengahnya agar tajam. Keris memiliki bentuk khas, yaitu bilah yang berkelok-kelok, ujung yang lancip, dan serat logam cerah pada bilahnya.
Keris pada masa kini digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai ornamen, benda koleksi, dan simbol budaya. Keris digunakan sebagai pelengkap pakaian adat, terutama di Jawa, perlengkapan pertunjukan wayang dan upacara adat di desa. Keris juga disimpan di museum atau keraton, seperti Surakarta dan Yogyakarta. Keris menjadi simbol identitas, status, dan falsafah masyarakat jawa.
Keris menjadi simbol resmi dari banyak organisasi modern yang didirikan oleh masyarakat Jawa. Keris telah ditetapkan sebagai Warisan Kecerdikan Budi Dunia Non-Bendawi Manusia oleh UNESCO pada tahun 2005.
Keris adalah warisan budaya yang abadi. Keris merupakan budaya sarat makna nilai dan menjadi salah satu pedoman baku dalam berpikir dan berperilaku sehingga turut membentuk identitas dan karakter masyarakat Indonesia.
Penulis : Hengki Revandi
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Tim Wartawan