Meneruskan Tradisi Berkebun Agar Tidak Hilang Tradisi Itu

- Writer

Rabu, 19 April 2023 - 22:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA – Berkebun adalalah tradisi Papua bagi para leluhur atau orang tua Papua pada umumnya. Berkebun merupakan pekerjaan pokok orang tua Papua sebelum mereka mengenal pemerintahan, karena berkebun memberikan hasil yang berguna.

Berkebun telah memberikan hasil yang berguna bagi kelangsungan hidup umat manusia. Dengan berkebun bisa memperoleh hasil makanan yang kemudian menjadi ketahanan pangan dan mencegah kelaparan yang akan di alami jika kekurangan makanan.

Fenomena Kenakalan Remaja Suku “MEE” di Papua Pada Abad 20

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Meneruskan Tradisi Berkebun Agar Tidak Hilang Tradisi Itu Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang tua Papua lebih mengenal berkebun dan juga sebagai Nelayan bagi mereka yang ada di pesisir pantai. Sementara mereka yang berada jauh dari pantai biasanya pekerjaan mereka selain berburu tapi yang lebih utama adalah berkebun sebagai sumber makanan untuk kehidupan

Banyak sumber makanan berupa sayuran segar, buah segar dan jenis umbi-umbian bisa di hasilkan dari Berkebun. Hasil kebun dapat di konsumsi oleh tubuh dan menjadi kekuatan dan juga kesehatan bagi manusia. Hasil kebun itu masi organik dan bebas dari pestisida maupun insektisida yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Hasil kebun selain untuk di makan namun juga bisa di jual ke pasar, dan hasil belanjaan itu bisa di gunakan untuk kebutuhan lainya. Hasil kebun juga di gunakan untuk kebutuhan sekolah dan juga kebutuhan kesehatan atau bisa juga untuk kebutuhan rumah tangga lainya.

Selamat Dalam Plagiarisme

Banyak anak-anak Papua yang sukses dari hasil kebun. Para orang tua berkebun kemudian hasil kebunnya dijual ke Pasar dan uangnya digunakan untuk membiayai anak-anak yang sedang kuliah hingga anak-anak tersebut bisa selesai dengan baik dari hasil berkebun.

Banyak orang Papua yang dengan hasil berkebun bisa membangun rumah yang layak untuk di huni. Jadi memang berkebun telah memberikan hasil yang baik bagi kehidupan selain untuk di makan namun bisa di jual untuk mendapatkan uang yang bisa di manfaarkan.

The Correlation of “PHONE” In 3 Words Handphone, Smartphones, Cellphones to Their Impact on Humans

Sekarang ini generasi Papua sudah banyak yang tidak mau lagi meneruskan tradisi orang tua dan para leluhur mereka. Padahal berkebun adalah sebuah nilai kearifan lokal yang harus di lestarikan oleh generasi Papua dari turun temurun dan tidak boleh hilang atau putus.

Akibat dari moderenisasi dan globalisasi yang membuat sehingga generasi Papua sudah tidak mau lagi berkebun, dan faktanya demikian. Hidup yang pragmatis dan hedonis sehingga membuat gaya hidup kerja keras sudah mulai berkurang pada generasi muda Papua.

BACA JUGA :  Pasar Ramadhan Rawajitu, Tradisi, Geliat Ekonomi dan Sosial
Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama
Foto: Dok. Mas Andre Hariyanto. Pamflet Poster/Redaksi Suara Utama Kembali Membuka Kesempatan Bergabung Menjadi Kaperwil, Kabiro, Koresponden, Jurnalis/Suara Utama

Tawaran bekerja di pemerintah dan perusahaan yang menyita waktu sehingga membuat anak-anak Papua mulai kehilangan jati diri mereka dari mana asalnya. Hidup yang instan dan serba ada membuat sehingga generasi Papua mulai bermalas-malasan dan tidak berjuang untuk hidup yang layak.

Ingin mendapat uang dengan cepat tanpa mau bekerja, maka salah satunya tanah itu di jual kepada orang lain, kemudian uang tersebut tidak di gunakan baik, dan habis percuma, sudah hilang tanahnya, habis juga uangnya, sungguh sangat di sayangkan perbuatan yang konyol

Melawan Lapar Ketika Perjuangan Dalam Studi

Tanah Papua yang luas dan begitu subur di biarkan begitu saja di tumbuhi semak belukar dan menjadi sarang ular berbisa. Tanah yang subur dan luas itu tidak di manfaatkan untuk berkebun, menanam sumber makanan yang berguna bagi manusia untuk di makan.

Hutan yang hanya di biarkan, tanah yang subur jika hanya di pandang maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Tanah itu sebaiknya di kelolah di tanami berbagai macam jenis tumbuhan yang bisa di makan tapi juga bisa di jual ke pasar sebagai sumber pendapatan.

Hutan dan tanah akan bernilai ekonomis bila di kelolah dengan menanam tanaman yang laku di pasar. Tanah sangat berguna bagi kelangsungan hidup dan sangat di sayangkan jika hanya untuk di jual, sangat di sayangkan jika tanah itu di biarkan saja dan tidak kelolahnya.

Berkebun dengan mengolah tanah memanfaatkan tanah untuk berkebun, sudah menjadi tradisi dan warisan. Tradisi dan warisan itu harus di pertahankan bahkan perlu di lakukan dengan berkebun oleh generasi Papua dengan tindakan nyata dengan langsung mengolahnya.

Milad Pertama Suara Utama ID, Ucapku dari Papua Selamat Makin Tangguh dan Lebih Dipercaya

Meneruskan budaya dan tradisi berkebun oleh generasi Papua, sehingga tetap lestari dan berkesinambungan. Berkebun sudah menjadi budaya, dan perlu di lestarikan budaya berkebun oleh generasi Papua dengan cara langsung berkebun, agar budaya itu tetap ada di Papua.

Berkebun adalah tradisi dan budaya orang Papua turun temurun, dan juga salah satu kearifan lokal orang Papua. Kagiatan ini perlu di lestarikan dan juga di wariskan dari setiap generasi agar tetap selalu ada. Karena berkebun sudah menjadi budaya yang baik dan positif maka harus di lestarikan oleh generasi Papua.

Derita Negeri,
Jalanan, 19 April 2023

Editor : Jhon Minggus Keiya

Berita Terkait

Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Sukses Digelar di Kecamatan Limau, SMKN 1 Kotaagung Barat Jadi Juara Umum
Pembukaan Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Meriah Di Tanggamus
Safari Dongeng Mas Jarwo & Gogon: Menumbuhkan Cinta Palestina di Hati Anak Lampung
Pemberantasan Korupsi: Menggerakkan Kekuatan Rakyat dari Akar Rumput
Buka Bersama dan Diskusi Solusi Penanganan Banjir GPA Balikpapan: Mahasiswa dan Warga Bersatu Cari Jalan Keluar
Pelantikan Pengurus Forum Kader Pemuda Bela Negara Balikpapan Masa Bakti 2025-2028: Pemuda Siap Menjadi Garda Terdepan Bangsa
Santri Nurul Ilmi Islam Boarding School Rawajitu Selatan, Bergiliran Jadi Imam Tarawih
Malam Lailatul Qadar Tiba di Malam 27 Ramadhan: Keutamaan dan Keistimewaannya
Berita ini 138 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 09:35 WIB

Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Sukses Digelar di Kecamatan Limau, SMKN 1 Kotaagung Barat Jadi Juara Umum

Minggu, 16 Maret 2025 - 09:28 WIB

Pembukaan Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Meriah Di Tanggamus

Minggu, 16 Maret 2025 - 05:43 WIB

Safari Dongeng Mas Jarwo & Gogon: Menumbuhkan Cinta Palestina di Hati Anak Lampung

Minggu, 16 Maret 2025 - 03:28 WIB

Pemberantasan Korupsi: Menggerakkan Kekuatan Rakyat dari Akar Rumput

Sabtu, 15 Maret 2025 - 23:14 WIB

Buka Bersama dan Diskusi Solusi Penanganan Banjir GPA Balikpapan: Mahasiswa dan Warga Bersatu Cari Jalan Keluar

Sabtu, 15 Maret 2025 - 15:08 WIB

Santri Nurul Ilmi Islam Boarding School Rawajitu Selatan, Bergiliran Jadi Imam Tarawih

Sabtu, 15 Maret 2025 - 13:54 WIB

Malam Lailatul Qadar Tiba di Malam 27 Ramadhan: Keutamaan dan Keistimewaannya

Sabtu, 15 Maret 2025 - 12:42 WIB

Beda Jurnalis dengan Wartawan. Apa aja tuh ?

Berita Terbaru

gambar merah putih

Berita Utama

Pemberantasan Korupsi: Menggerakkan Kekuatan Rakyat dari Akar Rumput

Minggu, 16 Mar 2025 - 03:28 WIB