Suara Utama, Tanggamus – Para petani di Pekon Banjar Masin, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus terlihat kesulitan untuk mengairi sawah mereka. Hal ini sebagai akibat masuknya musim kemarau dan gelombang panas El Nino yang menerjang wilayah Indonesia. Berdasarkan pantauan yang dilakukan (23/08), sejumlah tanaman padi dibiarkan mengering begitu saja. Hal ini karena para petani sudah kebingungan untuk mencari sumber air untuk mengairi sawah mereka.
“Air sudah sulit dicari. Irigasi juga kan tidak ada karena disini tadah hujan”. Tutur salah seorang petani di Dusun Umbul Solo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: HUT YPPK Ke-49 di Tanah Papua Sukses Dirayakan di Intan Jaya
Lebih jauh, para petani menuturkan bahwasanya sebagian tanaman padinya masih cukup lama untuk mencapai panen. Hal ini lah yang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk membiarkan tanaman padi mereka kekeringan.
“Ini masih butuh waktu beberapa bulan lagi untuk panen. Kalaupun dibiayai untuk memompa air hasilnya nggak akan sesuai”. Imbuhnya.
Disinggung mengani sumur bor, para petani tak menampik adanya sumur bor. Namun, mereka menjelaskan bahwa sumur bor yang dimiliki sudah mengalami kekeringan. Bahkan, sebagian dari mereka juga sudah kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
“Sudah kering sumur bornya. Beberapa tetangga juga sudah kering sumurnya bahkan yang di rumah”. Jawabnya menjawab pertanyaan.
Para petani berharap agar kedepannya pemerintah dapat membangun jaringan irigasi yang menyentuh lahan pertanian mereka. Hal ini guna menjamin kesinambungan panen pertanian masyarakat.