Oleh : Venus Sondegau, Intelektual Kabupaten Intan Jaya,Provinsi Papua Tengah
SUARA UTAMA – Kita adalah sebuah surat yang bisa dibaca oleh semua orang. Siapa private kita yang sebenarnya? Di hadapan Tuhan, Alam dan manusia, terutama saat ini kita semua berhadapan dengan masyarakat di Kabupaten Intan Jaya dan terutama kita sedang melihat sebuah drama panjang yang dimainkan oleh aktor-aktor yang bermain untuk terus menggangu kerjanya Penjabat (Pj) Bupati di Kabupaten Intan Jaya saat ini.
Sebuah drama panjang yang sedang dipermainkan oleh aktor-aktor yang mengatasnamakan masyarakat memperkeruh suasana yang semakin panjang, memperparah proses pembangunan yang sudah lama mati. Sementara saat ini, Penjabat Bupati sedang mengaktifkan pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya dengan kebijakan-kebijakan yang menyentuh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini berberapa aktor yang mengatasnamakan masyarakat masih memutarbalikan fakta bahwa Intan Jaya tidak aman, tidak kondusif, Intan Jaya roda pemerintahan tidak berjalan dan sebagainya. Padahal, kondisi hari ini, Intan Jaya semakin membaik, semakin aman dan terkendali dan roda pemerintahan pun sedang berjalan.
Kita sedang memperlihatkan kedunguan kita untuk tetap menghancurkan daerah, dengan mengatasnamakan daerah, memperlancarkan serangan dengan berbagai cara untuk meminta jabatan. Aktor-aktor penghancur pemerintah yang gila jabatan ini membenarkan segala cara, dan membenarkan argumentasi dengan membalik fakta di lapangan.
Persiapan Pj Bupati sebagai kepala daerah bisa mutasi ASN, ini penjelasan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro dalam acara Sosialisasi SE Nomor 821/5492/SJ Tahun 2022, Jumat 23/09/2022 sebagai berikut : “Tujuan penerbitan surat tersebut bertujuan agar pengelolaan pembinaan kepegawaian di daerah berjalan lebih efektif dan efisien “.
Semua kabupaten kota di seluruh tanah air Indonesia telah mengambil kebijakan oleh gubernur Pjs, kepala daerah, PJ bupati dan wali kota sesuai perintah atasan atau perintah Mendagri. Tidak mengambil keputusan hanya sewenang.
Seluruh kabupaten kota di Indonesia dikatakan aman saat mutasi dan rotasi pejabatnya dan kini mereka menjalani dan mengaktifkan pemerintahannya masing-masing, namun entah kenapa di kabupaten Intan Jaya terlihat banyak aktor bermain untuk menjatuhkan PJ Bupati dalam mutasi pejabat?.
Jika dilihat mutasi pejabat Intan Jaya tidak ada yang salah, justru dengan mutasi pejabat di Kabupaten Intan Jaya banyak memberikan respon positif karena semua mendapatkan bagian dalam pembangunan Intan Jaya. Semua masyarakat di Kabupaten senang melihat, merasakan proses mustasi sesuai dengan harapan kita semua untuk terus melakukan proses pembangunan bagi manusia Intan Jaya yang selama ini tidak mendapatkan keadilan, kejujuran karena semua roda pemerintahan berjalan di luar Kabupaten Intan Jaya.
Kita melihat para pejabat di Kabupaten Intan Jaya saat ini bisa dikatakan dihitung dengan jari saja tetapi selalu mengganggu dengan argumentasi subjektif untuk menjatuhkan Pj yang sedang meletakan dasar pemerintahan yang benar ( good gavernance ) diterapkan di Kabupaten Intan Jaya yang sudah lama terkubur dan hancur berkeping-keping karena ula pejabat yang gila dan haus jabatan.
Lihat dan buka matalah, suku-suku lain sudah berkembang maju dan Intan Jaya hanya baku sikut sana-sini karena ambisi yang berlebihan. Jika kita melihat daerah lain sudah melewati 1001 langkah namun kita di Intan Jaya masih jalan di tempat karena semua ingin menjadi pejabat Esselon-II di tingkat Kabupaten.
Persoalan rotasi, mutasi dll adalah soal biasa maka perlu diberi kesempatan untuk orang lain memimpin di daerah ini. Apalagi seperti daerah Intan Jaya saat ini sudah lama menderita karena lama dalam kondisi yang tidak kondusif.
Tujuan Pj. Bupati Intan Jaya
PJ Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, ST sangat merindukan perubahan Intan Jaya, sehingga Pj Bupati memanfaatkan kesempatan dalam 2 tahun ini sesuai SK yang dipercayakan oleh pusat memimpin pembangunan Intan Jaya dengan menempatkan anak-anak daerah untuk tetap bekerja.
Kita melihat fakta sejak rolling, tidak non jobkan tetapi dimutasi ke ruang kerja yang lain untuk memperkuat pemerintahan yang berantakan dan tidak pernah kerja di Intan Jaya. Saat ini kita melihat para pejabat sudah mulai bergerak berkantor di Intan Jaya dan sangat ingin mengembalikan Intan Jaya yang selalu konflik untuk menjadi daerah aman dengan tetap di daerah dan bekerja disana.
Intan Jaya sudah berangsur-angsur membaik dalam pelayanan seutuhnya kepada masyarakat Kabupaten Intan Jaya dan itupun sudah terbukti dilakukan oleh PJ Bupati Intan Jaya. Apalagi, Intan Jaya bukanlah daerah aman, daerah yang sulit dan selalu terjadi konflik maka siapa saja yang akan menjadi Bupati perlu didukung oleh semua elemen lapisan masyarakat. Tentu bahwa dalam mutasi pasti ada yang akan menjadi korban penempatan jabatan. Untuk itu, yang menjadi Bupati tujuannya semua sama yaitu ingin membangun Intan Jaya.
Namun pada kenyataannya kita melihat berbeda dengan pandangan beberapa aktor membangun argumentasi subjektif.
Perlu diketahui bahwa yang belum diberikan kesempatan menjadi esselon-perlu menerima demi daerah. Dalam massa pengabdian selama dua tahun ini, perlu untuk tidak mengatasnamakan masyarakat jika hanya mau mengacaukan situasi daerah. Sementara berikan kepercayaan kepada Pj Bupati memimpin Intan Jaya dua tahun terakhir ini.
Kita perlu dukung dan beri kepercayaan kepada Pj Bupati agar roda pemerintahan bisa berjalan. Kita perlu memberikan kesempatan kepada Pj Bupati bekerja sesuai amanat pusat dengan merubah daerah Intan Jaya yang sudah lama carut marut dan di luar harapan masyarakat dan pemerintah pusat.
Saat ini Pj Bupati bekerja sesuai amanat pusat yang telah dikukuhkan, telah disahkan, telah di-SK-kan, dan memberikan mandat untuk melakukan kebijakan dalam pemerintahan Kabupaten Intan Iaya. Dan beliau sudah meletakan dasar yang jelas dan membangun Intan Jaya dengan melakukan rolling, mutasi ASN untuk mendukung kerjanya PJ Bupati Intan Jaya, dan itu sudah terbukti bahwa Intan Jaya sedang aman dan sedang bekerja. Hanya ada aktor-aktor yang sedang tidak mau Intan Jaya aman sehingga terus mengganggu Pj Bupati dengan aksi-aksi yang sistematis, terstruktur dan sistematis terus menerus sampai saat ini.
Oleh sebab itu, semua harus memahami dalam hal ini bahwa Intan Jaya ini perlu meletakan dasar yang benar dan jelas tanpa mengedepankan ambisi yang egosentris sehingga hanya berdampak menggangu kebijakan-kebijakan yang dilakukan Pj Bupati Intan Jaya. Semua anak daerah perlu mendapat tempat dan mendukung kebijakan dan program Pj Bupati saat ini. Belum tahun politik untuk terus menggangu Pj Bupati Intan Jaya, apalagi Pj Bupati pun bukan orang politik.
Masyarakat mbulu-mbuLu- magataga, intelektual Kabupaten Intan Jaya, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan masyarakat sudah seharusnya mendukung dan mengapresiasi kebijakan Bapak Pj Apolos Bagau, ST. (*)