Yogyakarta-Suarautama.id -Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (Ipmado se-Jawa dan bali), melakukan (diskusi online), mengenai Bagimana Perkembangan ADEM dan ADIK di kabupaten Dogiyai? Dalam diskusi ini yang patut mengikuti sekitar 27 orang, pada hari ini, 20 Maret 2024.
Mantan sekjen Ipmado se-Jawa dan Bali: Yatri Dumupa Memberikan Materi Dasar-dasar Jurnalistik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program Afirmasi ADEM dan ADIK merupakan salah satu upaya pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan (KEMENDIKBUD) bagi siswa-siswi untuk melanjutkan jenjang pendidikan oleh karena kami mahasiswa Dogiyai se-Jawa dan Bali mengambil standmen untuk menyampaikan keresahan dan mengambil tindakan agar tidak terulang hal-hal yang tidak diinginkan bagi masyarakat, siswa-siswi yang berasal dari kabupaten Dogiyai. Pada umumnya di seluruh tanah Papua.
Selpius Anouw; Terpilih BPH Sementara Ipmado se jawa dan bali
Dalam diskusi inipun ada (4) statement penting sekaligus menegakkan tindakan mahasiswa kepada pemerintah kabupaten Dogiyai. Pada umumnya seluruh tanah Papua. Sebagai berikut poinnya.
1. Informasi ADIK dan ADEM harus terbuka.
2.Menghilangkan bahkan orang dalam (ORDAM), kekeluargaan, sukuisme dan nepotisme dalam proses Afirmasi
Edmon Edowai! Terpilih Ketua IPMADO Se-Jawa dan Bali
3.Menyebarkan informasi secara lisan maupun tulisan di semua kalangan baik melalui sekolah ataupun di setiap desa (kampung)
4. Stop afirmasi ADIK dan ADEM jadikan lahan bisnis.
Dalam diskusi terbuka mahasiswa/i Dogiyai se-Jawa dan Bali dari setiap kota studi menyampaikan masukkan, pendapat, kritik bahkan keresahan mereka.
Begini 2 Pernyataan Sikap Dari Ipmado se-jawa dan bali untuk TA dan Pemondokan Tahun ini
Yatri Dumupa ( DPO Ipmado se-jaba) bahkan Yatri pun alumni peserta ADEM angkatan ke 5 dari Kabupaten Dogiyai.Tuturnya, permainan yang dimainkan oleh pejabat daerah ataupun pihak berwenang membagikan formulir melalui orang dalam (ORDAM), sehingga kadang lolos tanpa tes karena orang tua penyelenggara, itu keluarga sendiri, oleh karena itu, Yatri pun meminta harus terbuka untuk tes ADEM dan ADIK di kabupaten Dogiyai Maupun di tanah Papua. Katanya.
Mantan sekjen Ipmado se-Jawa dan Bali: Yatri Dumupa Memberikan Materi Dasar-dasar Jurnalistik
Lanjutnya Dumupa, yang melanjutkan ADEM dan ADIK bukan anak-anak pejabat namun ada anak-anak latar belakang orang tuannya kurang mampu melainkan berprestasi, itulah mereka bisa sekolah melalui ADEM dan ADIK karena pemerintah setempat atau yang bidang pendidikan jadikan ADEM dan ADIK menjadikan menambah perut sendiri bisnis. Pungkasnya.
Kemudian lanjut lagi dari Jhon keiya (wakil ketua korwil ipmado joglo) Tuturnya, ADIK dan ADEM adalah salah satu solusi pemerintah pusat melalui Kemendikbud jadi kami mahasiswa Dogiyai se-Jawa dan Bali minta semua pihak terbuka karena afirmasi adalah bagi orang yang latar belakang tidak mampu, bukan kalian penjabat daerah memperjualbelikan jatah ADEM dan ADIK itu sendiri kami dugaan seperti itu. Terangnya.
Rentetan Kebakaran di Dogiyai: IPMADO SEMSAL Tolak Kebijakan Pusat dan Minta Aparat Ungkap Pelaku
Lanjut’ Keiya menegaskan bahwa saya baru tahu tentang afirmasi ini hingga selanjutnya harus terbuka, ia juga melanjutkan pengalaman bahwa ketika ia masih SMA mengurus afirmasi hingga banting tulang naik ke Dogiyai hingga Nabire beberapa kali walaupun begitu perjuangan tidak membuahkan hasil karena sistem orang dalam (ORDAM). Katanya.
Panitia Natal Ipmanapandode Jog-lo telah Sukses Turnamen Futsal internal
Adapun, Fransiska Goo ALUMNI salah satu peserta ADEM, Tuturnya, kurangnya bimbingan dari pemerintah sehingga kebanyakan ketinggalan informasi oleh karena itu kami meminta dengan tegas bahwa menyebarluaskan informasi agar semua pihak ketahui dan bidang pendidikan kabupaten Dogiyai harus tes juga keterbukaan. Kata Goo.
Mantan sekjen Ipmado se-Jawa dan Bali: Yatri Dumupa Memberikan Materi Dasar-dasar Jurnalistik
Lanjutnya, Emanuel boma, kadang membuat kesulitan dalam mengurus persyaratan yang akhirnya membingungkan peserta dan tidak membuahkan hasil dan ia pun mengakui bahwa sistem orang dalam (ORDAM) sangat kuat sistem ini harus perhatikan secara bersama. Terangnya Boma.
Lanjut’ Yaved Tebaii, pun menegaskan bahwa, orang dalam ini sangat sulit diatasi bahkan sulit untuk abaikan karena sistem keluarga maka diskusi malam ini adalah solusi agar mendukung adik-adik kita untuk lebih ringan dalam pengurusan dan kalau bisa pemerintah kabupaten Dogiyai informasi harus transparan dan berikan kesempatan 80% bagi keluarga yang tidak mampu. Jelaskannya Tebai.
Edmondus Edowai (BPH IPMADO SE-JAWA DAN BALI) Menegaskan bahwa sistem ORDAM, kekeluargaan sukuisme dan nepotisme harus di hilangkan dan informasi-informasi beasiswa harus transparan kepada semua pihak. Kata ketua ipmado se-jaba.
Lanjutkan, semua keresahan, tindakan semua ini semoga dibaca oleh Pemerintah kabupaten Dogiyai sehingga harapan kami mahasiswa/i, masyarakat dan adik-adik pelajar merasakan afirmasi itu secara jujur dan adil. Bebernya Edowai.